ZONA PRIANGAN - Sebuah kapal perusak rudal yang dipandu Angkatan Laut AS, 'Arleigh Burke', dikerahkan ke Laut Hitam minggu lalu.
Sebelumnya dua kapal perang Amerika lainnya terlihat di perairan yang sama dan itu memicu kemarahan Rusia.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan kepada CNN bahwa NATO melipatgandakan kekuatan di Laut Hitam.
Baca Juga: Belarusia Pastikan Bergabung dengan Rusia Hadapi Perang di Donbass, Ukraina Timur
Semua dilakukan untuk melawan kehadiran militer Rusia di Laut Hitam dan kawasan Baltik.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyatakan keprihatinan atas manuver yang dilakukan Amerika Serikat dan NATO.
Sergey Lavrov menyoroti penggunaan roket buatan AS oleh pasukan Ukraina memerangi separatis di timur negara itu.
Dikutip rt.com, Duta Besar Anatoly Antonov mengecam sikap AS dan memastikan Rusia tidak akan mundur dari Laut Hitam.
Berbicara dalam sebuah wawancara pada hari Sabtu dengan saluran YouTube LIVE Soloviev, Antonov mengatakan, ada beberapa pihak yang mencoba kekuatan Rusia.
"Saya ingin mengatakan dan menekankan dengan tegas: ini adalah khayalan yang sangat berbahaya,” ucap Antonov.
Baca Juga: Rusia Tarik Kekuatan China untuk Hadapi NATO, Isabel Sawkins: Itu Bisa Mematikan Barat
Utusan itu mengecam peningkatan pasokan senjata Amerika yang mencapai Kiev, yang berpotensi termasuk sistem rudal anti-tank, Javelin.
Duta Besar mengatakan bahwa Washington secara konsisten mengklaim bahwa senjata ini untuk tujuan "pertahanan".***