Ilmuwan Percaya Bahwa Air Permukaan Bumi Mungkin Berasal dari Ruang Angkasa

- 22 Desember 2021, 15:01 WIB
Ilmuwan percaya bahwa air permukaan Bumi mungkin berasal dari ruang angkasa.
Ilmuwan percaya bahwa air permukaan Bumi mungkin berasal dari ruang angkasa. /Reuters

ZONA PRIANGAN - Bumi terlihat luar biasa jika dilihat dari luar angkasa, berkat penutup badan airnya yang berwarna biru. Para astronom telah menangkap keindahan menakjubkan planet kita dalam foto dan video yang tak terhitung jumlahnya.

Tapi apakah planet ini selalu seperti sekarang ini? Bagaimana 70 persen permukaan bumi tertutup air?

Para ilmuwan telah lama memperdebatkan kemungkinan itu. Sekelompok ilmuwan Inggris kini telah mendukung teori lama bahwa asal usul air di permukaan bumi adalah makhluk luar angkasa.

Baca Juga: Fosil Dinosaurus 'Baby Yingliang' dari China, Sangat Mirip dengan Burung Modern Terkini

Luke Daly, yang merupakan bagian dari tim peneliti, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa penelitian mereka menawarkan wawasan yang luar biasa ke masa lalu Bumi, itu juga dapat membantu misi luar angkasa masa depan karena dapat membantu dalam menemukan cara untuk membuat air yang cukup tersedia untuk astronot, tanpa mereka harus membawa perbekalan.

“Penelitian kami menunjukkan bahwa proses pelapukan ruang angkasa yang sama yang menciptakan air di Itokawa kemungkinan terjadi di planet pengap lainnya, yang berarti astronot mungkin dapat memproses pasokan air segar langsung dari debu di permukaan planet, seperti Bulan,” kata Daly, dikutip ZonaPriangan.com dari NDTV, Senin 20 Desember 2021.

Para ilmuwan mendukung gagasan bahwa air di Bumi adalah hasil dari komet dan asteroid es yang jatuh di planet ini. Temuan kelompok ini didasarkan pada studi bahan yang diperoleh dari 25143 asteroid Itokawa.

Baca Juga: 'Ikatan Cinta' Rabu 22 Desember 2021: Andin Syok dan Prihatin, Al Tak Bisa Lagi Menaruh Rasa Hormat pada Irvan

Ini asteroid ditemukan pada 1998 dan adalah yang pertama dari mana sampel dibawa ke Bumi untuk analisis pada 2005. pesawat ruang angkasa Jepang Hayabusa mendarat dua kali pada asteroid untuk mengumpulkan sejumlah kecil debu. Ini mengirimkan sampel ke Bumi pada 2010.

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: NDTV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x