Antisipasi Serangan Lawan, Rusia Andalkan Sistem Pertahanan Udara S-550, Mampu Menembak Rudal Hipersonik

- 30 Desember 2021, 12:31 WIB
Sistem rudal permukaan-ke-udara S-500 Rusia meluncurkan rudal selama uji tembak tempur.*
Sistem rudal permukaan-ke-udara S-500 Rusia meluncurkan rudal selama uji tembak tempur.* /Sputnik /Russia's Defense Ministry

ZONA PRIANGAN - Rusia makin percaya diri menghadapi peperangan karena memiliki sistem pertahanan udara S-550.

Kantor berita TASS, sistem pertahanan udara S-550 mampu menghancurkan pesawat ruang angkasa.

Bahkan sistem pertahanan udara S-550 mampu menembak rudal rudal ketinggian tinggi dan rudal tipe hipersonik.

Baca Juga: Polina Asal Rusia Kini Paling Terkenal di Eropa dan Amerika Sebagai Bintang Porno, Ternyata Juara Memancing

Kantor berita Moskow mengutip sebuah sumber, yang dekat dengan Kementerian Pertahanan menyebutkan S-550 sebagai sistem pertahanan rudal strategis bergerak.

Sistem pertahanan tersebut tak tertandingi di mana pun di dunia dan mampu menyerang pesawat ruang angkasa dan hulu ledak rudal.

Dikutip rt.com, sistem pertahanan udara S-550 telah lulus uji coba dan sudah beroperasi menghancurkan target.

Baca Juga: Pentagon Perintahkan Kapal Induk USS Harry S Truman Dukung Ukraina Hadapi Ancaman Rusia

“Sistem pertahanan udara S-550 telah berhasil menyelesaikan uji coba negara. Brigade pertamanya telah ditempatkan pada tugas tempur,” ucap sumber itu.

Kedatangan perangkat keras baru ini memastikan bahwa Rusia memiliki arsitektur pertahanan udara dan rudal berlapis-lapis, menurut sumber TASS.

Negara ini sekarang menawarkan sistem anti-pesawat dan meriam Pantsir yang mencakup ketinggian rendah; sistem pertahanan udara jarak jauh S-350, S-400 dan S-500; serta S-550, mencegah ancaman dari luar angkasa.

Baca Juga: Israel Gunakan Senjata Canggih untuk Menyerang Iran, Terungkap Ada Dukungan Dana Sekira Rp41,3 Triliun

Sejauh ini belum ada konfirmasi resmi dari laporan tersebut.

S-550 dikembangkan secara rahasia, dengan publik baru mengetahui keberadaannya pada awal November.

Pada saat itu, Menteri Pertahanan Sergey Shoigu menggambarkan sistem pertahanan udara yang canggih sebagai salah satu senjata militer Rusia yang sangat penting dalam sebuah panel yang diketuai oleh Presiden Vladimir Putin.

Baca Juga: 16 Rudal Balistik dan Lima Drone Bunuh Diri Iran Hancurkan Instalasi Nuklir Dimona Israel

Sergey Chemizov, kepala konglomerat industri militer Rostec, kemudian mengatakan bahwa S-550 akan memiliki area deteksi target yang lebih besar dan jangkauan rudal yang lebih panjang dibandingkan dengan pendahulunya.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: RT.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x