Pada saat yang sama, Washington juga telah menjelaskan bahwa mereka sedang mempertimbangkan untuk meningkatkan kehadiran militernya di bagian timur Aliansi.
Washington menyatakan, angkah ini bertujuan untuk memperkuat pencegahan dan pertahanan sekutu karena Rusia diduga melanjutkan pembangunan militernya di dekat Ukraina.
Baca Juga: Kasir Cantik Baru Kerja 3 Minggu di Burger King Tewas Secara Tragis, Ini Penyebabnya
Dikutip rt.com, pengumuman itu muncul saat Moskow mencari tanggapan tertulis atas proposal keamanannya dari pejabat Amerika.
Sebelumnya ada pertemuan diplomatik bulan ini yang menurut Kremlin dimaksudkan untuk mengurangi risiko konflik.
Jumat lalu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov bertemu dengan timpalannya dari Amerika Antony Blinken untuk membahas ketegangan di benua Eropa, dan menentukan apakah kedua pihak dapat melakukan kesepakatan untuk mencegah eskalasi.
Bulan lalu, Rusia menyerahkan dua rancangan perjanjian, satu ditujukan kepada Washington dan lainnya kepada NATO.
Selain melarang Ukraina menjadi anggota NATO, Moskow bersikeras bahwa blok tersebut harus menahan diri dari aktivitas militer di wilayah bekas negara Pakta Warsawa yang bergabung setelah 1997, menyusul runtuhnya Uni Soviet.
Namun, Stoltenberg telah mengkritik permintaan Moskow, dengan mengatakan bahwa negara itu tidak memiliki hak veto atas upaya Ukraina untuk bergabung dengan blok tersebut.***