Seorang saksi mengatakan kepada FBI bahwa Fluke-Ekren menyimpan gudang senjata di rumahnya di Suriah dan bertanggung jawab untuk menyediakan senjata kepada ISIS dan melatih lebih dari 100 wanita tentang cara menembak AK-47 dan menggunakan sabuk bom bunuh diri, mulai tahun 2014.
Dia dan suaminya yang sudah meninggal membawa $15.000 ke Suriah yang digunakan untuk membeli AK-47, serta granat, pistol dan senjata lainnya, kata saksi tersebut kepada FBI. Seorang saksi mengatakan bahwa mereka melihat anak-anak Fluke-Ekren, yang berusia sekitar lima tahun, memegang senapan mesin di rumahnya di Suriah.
Baca Juga: Pria Tua Meninggal di dalam Panti Pijat 'Happy Ending' Saat Bersama Nona Oraya di 'Sin City' Pattaya
Saksi pertama juga mengatakan bahwa Fluke-Ekren merencanakan serangan yang telah diajukan kepada pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi. Rencana tersebut melibatkan anggota ISIS yang akan "berpakaian seperti orang kafir" menurunkan ransel penuh bahan peledak di sebuah perguruan tinggi setelah memasuki Amerika Serikat dari Meksiko.
Rencana tersebut tampaknya ditunda ketika Fluke-Ekren mengetahui bahwa dia hamil, kata saksi tersebut kepada FBI.
Saksi lain mengatakan kepada FBI bahwa Fluke-Ekren juga telah merencanakan serangan terhadap sebuah pusat perbelanjaan di Amerika Serikat, di mana teroris akan memarkir kendaraan yang berisi bahan peledak di garasi parkirnya dan meledakkannya dengan perangkat pemicu ponsel.
Saksi mengatakan bahwa ISIS tidak mengejar serangan itu karena suaminya keberatan dengan rencana tersebut. Saksi mata mengatakan bahwa suaminya adalah pelatih penembak jitu untuk ISIS yang meninggal pada tahun 2016 dalam serangan udara ketika mencoba melakukan serangan teroris atas nama ISIS di Suriah, dan bahwa dia kemudian menikah dengan anggota ISIS Bangladesh lainnya yang berspesialisasi dalam drone.
Suami kedua Fluke-Ekren merencanakan dua serangan besar yang melibatkan menjatuhkan bom kimia dari pesawat tak berawak sebelum dia juga meninggal sekitar akhir 2016. Dia kemudian menikah lagi dengan pemimpin ISIS terkemuka lainnya, yang bertanggung jawab atas pertahanan ISIS di Raqqa.***