ZONA PRIANGAN - Wilayah Ukraina timur masih terus bergolak, terakhir terdengar sepuluh ledakan yang menakutkan warga.
Tidak jelas dari mana ledakan berasal. Namun pihak militer Ukraina dan pemberontak di Donbass saling melempar tuduhan.
Ledakan hampir terdengar di seluruh wilayah Donbass, sebagian di perbatasan Rusia, setidaknya dua tentara Ukraina tewas.
Baca Juga: Jet Typhoon Angkatan Udara Inggris dan F-16 NATO Cegat Tiga Pesawat Pembom Tu-160 Rusia
Sementara itu, satu bom mobil diledakkan di kota timur Donetsk semalam dan menimbulkan kobaran api.
Kedua kelompok separatis memerintahkan evakuasi massal kemarin karena mereka menuduh Ukraina merencanakan serangan skala besar.
Kelompok separatis juga menuduh Kiev akan meledakkan sebuah pabrik kimia.
Mereka yang bertikai kini telah mendeklarasikan "mobilisasi penuh" kekuatan militer mereka.
Menurut Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE), 591 pelanggaran gencatan senjata dan 553 ledakan telah dicatat di Donetsk serta 975 pelanggaran gencatan senjata dan 860 ledakan di Luhansk.
Muncul ketakutan anak-anak digambarkan meringkuk di koridor setelah ledakan merobek taman kanak-kanak mereka di Stanytsia Luhanska.
Baca Juga: Angelina Jolie Jual Kebun Anggur Chateau Miraval di Prancis, Brad Pitt Kesal Minta Ganti Rugi
PM Inggris Boris Johnson menyebut pemboman itu sebagai operasi bendera palsu yang dirancang untuk mendiskreditkan Ukraina.
Dikutip The Sun, Boris Johnson mengatakan, jenis serangan seperti itu akan meningkat dalam beberapa hari ke depan.
Boris Johnson memperingatkan hari ini bahwa invasi Rusia ke Ukraina mungkin sudah "bergerak".
Baca Juga: Rapper Eminem Tetap Lakukan Gerakan Berlutut di Panggung Super Bowl, Penggemar Beri Dukungan
"Jika Ukraina diserbu, kejutan akan bergema di seluruh dunia," katanya dalam pidatonya di Konferensi Keamanan Munich di mana para pemimpin Barat berkumpul untuk membicarakan krisis.***