ZONA PRIANGAN - Amerika Serikat (AS) berbagi intelijen dengan sekutu, ada beberapa kota di Ukrainan yang menjadi target Rusia.
Selain Kiev sebagai sasaran utama, pasukan Rusia bisa menggempur Ukraina lewat Kharkiv, Odessa, dan Kherson.
Informasi intelijen itu diperkuat gambar satelit yang menunjukkan tentara dan alat perang Rusia masih menumpuk di perbatasan.
Baca Juga: Kapal Perusak Angkatan Laut China Tembak Pesawat Tempur Australia di Laut Arafuru Dekat Indonesia
Alih-alih akan ditarik mundur, justru ada pernyataan terbaru latihan perang Rusia-Belarus diperpanjang.
Intelijen AS juga menginformasikan, Presiden Rusia Vladimir Putin memberi perintah 200.000 tentara dan 500 pesawat tempur dalam jarak serang.
Malam ini Presiden Prancis Emmanuel Macron memohon perdamaian dalam panggilan telepon dua jam dengan Putin, lapor The Sun.
Baca Juga: Semua Tank Rusia yang Mendekati Ukraina Diberi Tanda 'Z', Mirip Taktik Amerika Menyerang Irak
Tetapi Kremlin menyalahkan Kiev atas krisis yang meningkat, dengan pernyataan mengerikan tentang "provokasi pasukan keamanan Ukraina" setelah bentrokan baru di wilayah Donbass.
NATO khawatir Putin akan menggunakan dugaan konflik di wilayah berbahasa Rusia itu sebagai alasan untuk serangan "sepenuhnya" dan pendudukan di seluruh negeri.
Boris Johnson kemudian berbicara dengan Macron dan mendiskusikan teleponnya dengan Putin.
Baca Juga: Wajah Amir Khan Babak Belur dalam Pertarungan Penuh Dendam dengan Kell Brook di Kelas Welter
Downing Street mengatakan mereka menggarisbawahi perlunya Presiden Putin untuk mundur dari ancamannya saat ini.
Sebelumnya dilaporkan Rusia telah mengeluarkan perintah kepada komandan pertempuran tingkat rendah yang ditempatkan dengan kekuatan besar di perbatasan timur Ukraina.
Mata-mata Washington memperkirakan 75 persen dari Angkatan Darat Rusia konvensional berada dalam jangkauan serangan bersama dengan 500 pesawat tempur dan pembom tempur.
Intelijen AS sekarang percaya perintah dari komando tinggi Rusia telah diberikan untuk "melanjutkan invasi", lapor CBS.
Pasukan Rusia melebihi jumlah pembela Ukraina, kata sumber intelijen melaporkan CNN, karena sebagian besar tentara Putin sekarang berada dalam jarak 50 mil dari perbatasan.***