Ukraina Siapkan 900.000 Orang Pasukan Cadangan untuk Melawan Invasi Lebih Lanjut dari Rusia

- 23 Februari 2022, 12:49 WIB
Siswa sekolah menengah Ukraina diajari cara menembakkan senjata oleh mantan tentara.*
Siswa sekolah menengah Ukraina diajari cara menembakkan senjata oleh mantan tentara.* /Zuma Press/

Dan dia bersikeras negaranya tidak akan menyerahkan wilayah apa pun ke Rusia, termasuk Donetsk dan Luhansk.

Berbicara kepada bangsa setelah pertemuan lintas partai di parlemen, presiden mengumumkan program 'patriotisme ekonomi' yang mencakup insentif produksi lokal dan pemotongan pajak pertambahan nilai untuk bensin.

Baca Juga: Menyamar Sebagai Dokter, Pria Ini Menikahi 27 Wanita, Sebelum Ditangkap Sudah Siapkan 2 Pernikahan Lagi

Langkah itu dilakukan setelah 10.000 tentara Moskow pindah ke daerah kantong pro-Rusia yang memisahkan diri.

Kremlin mengatakan wilayah lebih lanjut yang dipegang oleh pasukan Ukraina harus menjadi milik dua republik yang dideklarasikan telah merdeka.

Dalam perkembangan lebih lanjut yang mengerikan hari ini, parlemen Rusia memilih untuk mengizinkan Vladimir Putin menggunakan angkatan bersenjata di luar negeri.

Baca Juga: Kapal Perusak Angkatan Laut China Tembak Pesawat Tempur Australia di Laut Arafuru Dekat Indonesia

Dan Vladimir Putin mengatakan dia mendukung "demiliterisasi" di Ukraina.

Kemajuan Rusia yang sangat ditakuti dimulai pada dini hari, segera setelah Putin mengumumkan bahwa dia mengakui Luhansk dan Donetsk sebagai negara merdeka dalam sebuah pidato TV yang bombastis.

Joe Biden dan Boris Johnson mengutuk langkah itu sebagai "invasi" dan menjatuhkan sanksi pada bank-bank Rusia dan kroni-kroni miliarder Putin.

Halaman:

Editor: Parama Ghaly

Sumber: The Sun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x