ZONA PRIANGAN - Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan sistem pengamanan yang digunakan untuk memantau pembangkit listrik tenaga Nuklir Chernobyl di Ukraina telah berhenti mentransmisikan data.
Sistem pemantauan bahan nuklir di pembangkit listrik tenaga Nuklir Chernobyl di Ukraina, yang diambil alih oleh pasukan Rusia bulan lalu, telah berhenti mengirimkan data ke pengawas nuklir PBB.
IAEA sedang melihat status sistem pemantauan perlindungan di lokasi lain di Ukraina dan akan segera memberikan informasi lebih lanjut.
Dalam sebuah pernyataan, Badan tersebut mengatakan: "Direktur Jenderal mengindikasikan bahwa transmisi data jarak jauh dari sistem pemantauan pengamanan yang dipasang di PLTN Chernobyl telah hilang."
Safeguards mengacu pada bidang pekerjaan IAEA yang bertujuan untuk melacak bahan nuklir di pembangkit listrik, tulis Dailystar, 8 Maret 2022.
Pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl direbut oleh pasukan Rusia bulan lalu hanya beberapa hari setelah pasukan Vladimir Putin menginvasi Ukraina.
Militer Rusia dilaporkan berkumpul di "zona eksklusi" Chernobyl sebelum menyeberang ke negara itu untuk menguasai pembangkit nuklir.
Uni Eropa baru-baru ini meminta IAEA untuk menjaga pembangkit nuklir Ukraina, dua di antaranya sekarang berada di bawah kendali Rusia, dan memobilisasi bantuan internasional jika terjadi keadaan darurat, menurut Reuters.
Pasukan Rusia juga telah merebut pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia Ukraina, yang terbesar di Eropa, serta Chernobyl.
Kepala kebijakan energi UE Kadri Simson menulis dalam sebuah surat kepada direktur Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi: "Saya meminta IAEA melakukan yang terbaik untuk memastikan keselamatan nuklir fasilitas nuklir Ukraina di bawah kondisi perang saat ini."
Surat itu menyatakan bahwa Rusia "harus segera menghentikan tindakan kekerasannya terhadap Ukraina dan pertama-tama dan terutama mengembalikan semua fasilitas nuklir Ukraina ke kendali operasional dan regulasi penuh Ukraina."
Bencana Chernobyl di Ukraina Soviet saat itu mengirim awan bahan nuklir ke sebagian besar Eropa pada tahun 1986 setelah uji keamanan yang gagal di reaktor keempat pembangkit atom.
Puluhan tahun kemudian, menjadi daya tarik wisata dan kisahnya telah dibuat dalam berbagai program TV.***