“Tampaknya Rusia tidak memiliki posisi bertahan di Irpin sehingga para tentara Ukraina benar-benar menyerang mereka, yang merupakan kabar baik," ungkapnya.
“Semua tanda menunjuk ke arah Irpin didorong oleh Rusia – konvoi pembunuh di tempat, semuanya dibentengi ke neraka dan saya dapat dengan aman mengatakan bahwa keruntuhan kota tidak akan terjadi," ucap Matthews.
“Taktik gaya gerilya yang digunakan oleh Ukraina adalah sesuatu yang tidak bisa Anda lawan, itu seperti Taliban dengan steroid,” ujarnya yang dikutip The Sun.
Mantan tentara itu mengatakan dia menyaksikan peluru Rusia menghujani jembatan, gereja, dan sekolah.
Berbicara dari jalan-jalan Irpin, sebuah distrik di barat laut Kiev, Matthews menambahkan: "Saya baru saja berbicara dengan seorang pria yang ayahnya terbunuh."
"Itu serangan artileri Rusia yang mematikan warga sipil. Dan ini adalah denazifikasi? Itu kejahatan," tegasnya.
"Mereka tanpa pandang bulu menembaki setiap target di kota ini dan dunia hanya akan duduk dan menonton? Itu salah - ini adalah genosida. Mereka adalah kejahatan perang," pungkas Matthews.***