Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk menyatakan kekecewaannya atas situasi tersebut.
Dokter dari rumah sakit Mariupol lainnya membuat video untuk memberi tahu dunia tentang kengerian yang mereka saksikan dalam serangan gencar yang berkelanjutan di kota. Seseorang berkata: "Kami tidak ingin menjadi pahlawan dan martir secara anumerta."
Dia mengatakan cedera yang harus dihadapi petugas medis sangat mengerikan. Dia berkata: "Tangan dan kakinya robek, mata dicungkil, tubuh tercabik-cabik, bagian dalamnya rontok," ujarnya.***