Pasukan Baret Biru Rusia Sangat Ditakuti, Memiliki Kekuatan Intimidasi untuk Menghancurkan Ukraina

- 18 Maret 2022, 06:31 WIB
Di Rusia ada hari khusus untuk 'Baret Biru' yang diadakan setiap tahun.*
Di Rusia ada hari khusus untuk 'Baret Biru' yang diadakan setiap tahun.* /Twitter /@Rusia

ZONA PRIANGAN - Pasukan elit di Rusia dikenal sebagai Baret Biru. Mereka merupakan penerjun payung yang andal dengan julukan VDV.

Baret Biru sering digunakann untuk mengintimidasi lawan. Jadi mereka dikerahkan lebih awal, sebelum pasukan lainnya menyerbu.

Mengingat kekuatan intimidasinya yang luar biasa, pasukan Baret Biru sangat dihormati di Rusia.

Baca Juga: Di Voznesensk Tentara Ukraina Menghancurkan Pasukan Kremlin, 43 Tank Rusia Ditinggalkan Begitu Saja

Sejak Perang Dunia Kedua, Baret Biru Rusia baru dua kali digunakan, yakni di Hongaria tahun 1956 dan di Cekoslowakia tahun 1968.

Dr Patrick Bury, Dosen Senior Keamanan di University of Bath dan mantan Kapten infanteri serangan udara mengatakan: "Baret Biru memiliki reputasi untuk agresi."

"Rusia mempelopori penggunaan pasukan terjun payung pada tahun 1930-an dan pasukan udara mereka, yang dikenal sebagai VDV, sangat dihormati," ujar Patrick Bury kepada The Sun Online.

Baca Juga: Ukraina Tembak 2 Pesawat Angkut Penerjun Payung, 300 Tentara Rusia Tewas Termasuk Jenderal Andrei Sukhovetsky

Menurut Patrick Bury, bahkan di Rusia ada hari 'Baret Biru' di mana saat ini mabuk dan mantan pasukan terjun payung melompat ke air mancur.

“Dan alasan mereka diizinkan untuk melakukannya adalah penting – di Rusia modern, mereka tidak hanya dihormati karena keterampilan militer mereka tetapi juga ditakuti karena ukuran dan reputasi agresi mereka," ungkapnya.

"Jadi mereka memiliki tujuan ganda di Rusia modern, pasukan lintas udara dan juga kekuatan intimidasi militer yang dapat digunakan untuk menekan pemberontakan dengan cepat, dll," tutur Bury.

Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin Bisa Habis Terkena Jebakan Ranjau Saat Melakukan Pendaratan di Kota Odessa

Dia yakin penggunaan pasukan terjun payung oleh Vladimir Putin menunjukkan bahwa dia optimis Ukraina akan menyerah dengan mudah.

"Rencana itu didasarkan pada intelijen FSB yang salah yang tidak menyangka ada perlawanan Ukraina," ucap Dr Bury.

"VDV adalah inti dari rencana operasi itu, tetapi itu tidak berhasil bagi mereka," tambahnya.

Baca Juga: Rudal Kapal Perang Rusia Salah Sasaran ke Negara Lain, Ini yang Terjadi di Laut Hitam

Frustrasi Putin yang semakin besar atas kegagalan rencananya menyebabkan meningkatnya kekerasan di seluruh Ukraina - dengan penembakan tanpa henti yang menghujani ribuan warga sipil.

Kini Rusia dihadapkan pada kegagalan invasi ke Ukraina yang sudah memasuki minggu ketiga.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: The Sun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah