Ia mengklaim bahwa ribuan pasukan tempurnya telah digelar untuk ‘operasi khusus denazifikasi dan demiliterisasi Ukraina.’
Pergerakan para serdadu Chechen ini muncul setelah perusakan yang dilakukan tentara Rusia terhadap teater di Mariupol.
Baca Juga: Ini Daftar Nama Jenderal Rusia yang Tewas oleh Penembak Jitu Ukraina, Pukulan Telak bagi Kremlin
Ribuan, termasuk wanita dan anak-anak, tengah bersembunyi di tempat perlindungan di bawah teater saat serangan terjadi.
Sekitar 130 orang telah diselamatkan, tetapi 1.300 orang masih terjebak di bawah reruntuhan, menurut Liudmyla Denisova komisi untuk hak asasi manusia Verkhovna Rada.
Pertempuran telah mencapai pusat kotak setelah berminggu-minggu serangan dan tembakan Rusia yang terus berlanjut.
Walikota Mariupol Vadym Boichenko mengatakan ‘tidak ada yang tertinggal di kota ini’ dan tak ada ‘sedikit pun tanah yang tidak memiliki tanda-tanda perang.’
Para pejabat mengatakan ada lebih dari 350.000 orang berlindung di kota ini tanpa akses makanan dan air.
Belum lama ini Presiden Prancis Emmanuel Macron telah mendesak Vladimir Putin untuk menarik pasukannya dari Mariupol dan memerintahkan gencatan senjata. ***