Pejabat AS Pastikan 3 Tentara Itu Masih Hidup, Klaim Pembunuhan Pasukan Vladimir Putin Ternyata Palsu

- 20 Maret 2022, 11:31 WIB
Sejumlah tentara yang kini hadir di konflik Donbass, Ukraina, diduga merupakan prajurit bayaran.*
Sejumlah tentara yang kini hadir di konflik Donbass, Ukraina, diduga merupakan prajurit bayaran.* /Instagram /@forwardobservations

ZONA PRIANGAN - Klaim pasukan Rusia yang telah membunuh tiga prajurit asal Amerika Serikat (AS) ternyata palsu.

Hasil investigasi pejabat AS, mendapatkan ketiga prajurit AS masih hidup dan sehat. Mereka masih berjuang dengan tentara Ukraina.

Ketiga pria tersebut, bernama Kapten Michael Hawker, Letnan Logan Shrum dan Letnan Cruz Toblin, dilaporkan tetap aman dan bisa dipertanggungjawabkan.

Baca Juga: Ini Faktor Penyebab Rusia Minta Bantuan China dan Merekrut Warga Suriah dalam Invasi ke Ukraina

Kapten Michael Hawker, Letnan Logan Shrum dan Letnan Cruz Toblin berangkat ke Ukraina atas nama pribadi alias sukarelawan.

Mereka membantu tentara Ukraina dan melatih warga sipil menggunakan senjata untuk melawan invasi Rusia.

Ketiganya juga berjuang hingga ke garis depan untuk menahan laju pasukan Vladimir Putin yang hendak menaklukan Kiev.

Baca Juga: Selama Invasi 562 Tentara Vladimir Putin Ditawan Militer Ukraina, 127 Penyusup Ditangkap di Kota Kiev

Sebelumnya beredar kabar, pasukan Vladimir Putin mengklaim telah menewaskan tiga tentara bayaran asal AS di Ukraina.

Tiga tentara AS diidentifikasi berasal dari Tennessee. Dalam ransel tentara yang tewas, ditemukan barang-barang yang mengaitkan dari mana mereka berasal.

Situs berita Pravda yang pro Kremlin menulis, mayat tiga tentara AS ditemukan di Republik Rakyat Donetsk, yang memisahkan diri dari Kiev.

Baca Juga: Mobil Cewek Cantik Ini Ditembaki Pasukan Vladimir Putin di Mariupol, Ini yang Membuat Dia Akhirnya Diculik FSB

Dikutip Daily Star, milisi di Donetsk menyebutkan: "Dalam ransel di dekat sisa-sisa salah satu militan, ditemukan bendera Tennessee Amerika Serikat."

Klaim tentara bayaran yang digunakan dapat menandakan eskalasi baru yang besar jika Rusia memutuskan untuk menyajikannya sebagai bukti keterlibatan militer asing dalam konflik.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Daily Star


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x