Asap terlihat mengepul di udara setelah kilatan terang pada saat tumbukan.
Baca Juga: Takut Ancaman Rusia, Inggris Batalkan Pemecatan 10.000 Tentara dan Urung Menghancurkan Puluhan Tank
Militer pertahanan Rusia sebelumnya mengatakan telah menggunakan senjata hipersonik untuk pertama kalinya dalam pertempuran selama serangan hari Jumat.
Serangan itu diyakini dilakukan dengan menggunakan rudal Kinzhal - atau 'Belati' - yang diklaim memiliki jangkauan sekitar 2.000 km.
Kecepatan dan kemampuan mereka untuk terbang rendah membuat mereka "tidak terlihat" oleh sebagian besar sistem pertahanan anti-rudal, dan mereka mampu membawa hulu ledak nuklir, kata para ahli.
Pagi ini Presiden Volodymyr Zelensky mengutuk pemboman Rusia yang tak henti-hentinya atas Mariupol.
Dia mengklaim pasukan Rusia di kota itu akan "tercatat dalam sejarah" sebagai pihak yang bertanggung jawab atas "kejahatan perang".***