Invasi Rusia Akhirnya Gagal, Kiev Tidak Lagi Jadi Agenda Utama Pasukan Vladimir Putin

- 26 Maret 2022, 21:05 WIB
Pasukan Rusia terlihat di atas tank dengan simbol 'Z' dicat di sisinya.*
Pasukan Rusia terlihat di atas tank dengan simbol 'Z' dicat di sisinya.* /Reuters /Alexander Ermochenko

ZONA PRIANGAN - Pernyataan Wakil Kepala Staf Umum Rusia Kolonel Jenderal Sergei Rudskoi yang akan menarik mundur pasukan Kremlin fokus di Donbass memicu berbagai tanggapan.

Namun sebagian besar, menyebutkan itu sebagai pertanda pasukan Vladimir Putin gagal menaklukan Kiev.

Omar Ashour, Ketua studi konflik kritis di Doha Institute, mengatakan komentar militer Rusia menunjukkan merebut Kiev mungkin tidak lagi menjadi agenda.

Baca Juga: Wali Kota Ini Jadi Target Penculikan Pasukan Vladimir Putin tapi Dia Tidak Kenal Rasa Takut

“Upaya untuk mengepung dan menyerbu Kiev telah gagal, dan upaya itu sekarang difokuskan di timur,” ujar Ashour kepada Al Jazeera.

Dia menjelaskan, Rusia awalnya memiliki strategi militer tiga cabang: untuk mengepung dan kemudian merebut ibukota, untuk merebut selatan Ukraina, dan mengambil kota kunci Mariupol.

“Saya tidak yakin seberapa sukses itu,” kata Ashour.

Presiden Prancis Emmanuel Macron, berbicara di Brussels, mengatakan terlalu dini untuk mengatakan apakah Rusia telah mengubah pendekatan mereka.

Baca Juga: Kremlin Malu-malu Menyatakan Menyerah, Pasukan Rusia Ditarik Mundur Konsentrasi di Donbass

“Ini menunjukkan dengan sangat jelas bahwa bagaimana pun, operasi [Rusia] yang dipimpin secara bersamaan di semua sisi digagalkan oleh perlawanan heroik rakyat Ukraina. Itu yang kami lihat selama beberapa hari," kata Macron.

Stephen Biddle – seorang profesor hubungan internasional dan publik di Universitas Columbia, yang telah mempelajari perang AS di Irak, Afghanistan dan di tempat lain – mengatakan sulit untuk menguraikan maksud Moskow dari pernyataan militer Rusia.

“Masuk akal bahwa mereka pada dasarnya mencoba untuk mengubah tujuan perang yang mereka rasakan menjadi sesuatu yang telah mereka capai,” katanya.

Baca Juga: Operasi Biloxi: Empat Jet Typhoon Inggris Terbang ke Atas Laut Hitam Mendekati Perbatasan Ukraina

Mungkin juga, katanya, Rusia memutuskan bahwa mereka memulai perang dengan pendekatan yang salah, dengan pasukan tempur yang tersebar terlalu tipis di terlalu banyak bagian negara.

Dalam hal ini, mereka sekarang mungkin mencoba untuk berkumpul kembali dengan fokus utama pada Donbass, dan menjadikannya titik awal baru untuk serangan yang nantinya dapat mereka kembangkan.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x