Wilayah Pemberontak Ukraina, Luhansk, Cenderung Memilih untuk Bergabung dengan Rusia

- 28 Maret 2022, 05:42 WIB
Pasukan separatis Luhansk yang didukung Rusia siap melawan Ukraina.*
Pasukan separatis Luhansk yang didukung Rusia siap melawan Ukraina.* /Reuters/

Ukraina mengatakan referendum semacam itu di wilayah Ukraina yang diduduki tidak akan memiliki dasar hukum dan akan menghadapi tanggapan keras dari komunitas internasional, makin menenggelamkan Rusia ke dalam isolasi global.

"Semua referendum palsu di wilayah yang diduduki sementara adalah batal demi hukum dan tidak akan memiliki validitas hukum," kata juru bicara kementerian luar negeri Ukraina Oleg Nikolenko dalam sebuah pernyataan kepada Reuters.

Baca Juga: Donald Trump: jika Saya Masih Presiden Amerika Serikat, Sudah Meluncurkan Kapal Selam Nuklir ke Rusia

"Sebaliknya, Rusia akan menghadapi respons yang lebih kuat dari komunitas internasional, yang semakin memperdalam isolasi globalnya," ujarnya.

Vladimir Putin mengatakan apa yang dia sebut sebagai "operasi militer khusus" diperlukan untuk mempertahankan Rusia melawan Amerika Serikat (AS).

Putin menuduh AS mempersenjatai Ukraina dan mengembangkannya menjadi "anti-Rusia" dengan tujuan untuk mengakuinya ke dalam aliansi militer NATO.

Baca Juga: Pejabat Pentagon: Posisi Pasukan Vladimir Putin Kini Hanya Mempertahankan Apa yang Mereka Miliki

Rusia juga mengatakan operasi itu diperlukan untuk membela penduduk berbahasa Rusia terhadap penganiayaan dari pemerintah Ukraina yang dikatakan adalah boneka yang dikendalikan oleh Washington.

Ukraina mengatakan klaim semacam itu hanyalah dalih untuk pendudukan dan bahwa Moskow tidak mengerti bahwa Ukraina adalah negara berdaulat.***

Halaman:

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah