Ukraina mengatakan referendum semacam itu di wilayah Ukraina yang diduduki tidak akan memiliki dasar hukum dan akan menghadapi tanggapan keras dari komunitas internasional, makin menenggelamkan Rusia ke dalam isolasi global.
"Semua referendum palsu di wilayah yang diduduki sementara adalah batal demi hukum dan tidak akan memiliki validitas hukum," kata juru bicara kementerian luar negeri Ukraina Oleg Nikolenko dalam sebuah pernyataan kepada Reuters.
"Sebaliknya, Rusia akan menghadapi respons yang lebih kuat dari komunitas internasional, yang semakin memperdalam isolasi globalnya," ujarnya.
Vladimir Putin mengatakan apa yang dia sebut sebagai "operasi militer khusus" diperlukan untuk mempertahankan Rusia melawan Amerika Serikat (AS).
Putin menuduh AS mempersenjatai Ukraina dan mengembangkannya menjadi "anti-Rusia" dengan tujuan untuk mengakuinya ke dalam aliansi militer NATO.
Baca Juga: Pejabat Pentagon: Posisi Pasukan Vladimir Putin Kini Hanya Mempertahankan Apa yang Mereka Miliki
Rusia juga mengatakan operasi itu diperlukan untuk membela penduduk berbahasa Rusia terhadap penganiayaan dari pemerintah Ukraina yang dikatakan adalah boneka yang dikendalikan oleh Washington.
Ukraina mengatakan klaim semacam itu hanyalah dalih untuk pendudukan dan bahwa Moskow tidak mengerti bahwa Ukraina adalah negara berdaulat.***