ZONA PRIANGAN - Vladimir Putin telah dituduh meracuni lebih dari selusin musuh politiknya selama masa kekuasaannya. Para pengkritik rezim Rusia hidup dalam ketakutan terus-menerus akan kematian yang menyiksa di tangan agen-agen Kremlin.
Dalam insiden terbaru bulan ini, oligarki Rusia Roman Abramovich diduga diracun bersama dua negosiator perdamaian Ukraina. Ketiganya selamat setelah menderita gejala menyakitkan termasuk kebutaan sementara dan kulit mengelupas.
Episode brutal itu mengingatkan pada serangan yang terjadi di dekat rumah terhadap pembelot KGB Alexander Litvinenko dan mantan mata-mata Rusia Sergei Skripal.
Para ahli telah memperingatkan bahwa keracunan Rusia lebih lanjut akan terjadi di masa depan karena Putin 'tampaknya tidak memiliki penyesalan' tentang penggunaan senjata kimia terhadap musuh-musuhnya.
Para ahli telah memperingatkan bahwa keracunan Rusia lebih lanjut akan terjadi di masa depan karena Putin 'tampaknya tidak memiliki penyesalan' tentang penggunaan senjata kimia terhadap musuh-musuhnya, tulis Mirror, 29 Maret 2022.
Berikut beberapa korban dugaan keracunan Rusia:
Alexander Litvinenko
Mantan agen KGB Alexander Litvinenko, seorang pembelot Rusia, diracun dengan radioaktif polonium-210 di London pada tahun 2006. Dia meninggal tiga minggu setelah minum secangkir teh yang dicampur dengan zat mematikan.
Baca Juga: Intelijen Militer Ukraina Menduga Pihak Rusia Ingin Memecah Negaranya menjadi Dua Bagian