Sementara menurut pendapat Jeffrey Lewis, seorang peneliti rudal di James Martin Center for Nonproliferation Studies (CNS), mengecilkan dampak pembatalan tersebut.
"Ada nilai untuk melakukan tes tetapi bukan berarti melewatkan satu tes dalam skema besar adalah masalah yang sangat besar," kata Lewis, menambahkan Minuteman III sangat andal.
Baca Juga: Chris Rock 'Masih Memproses' Tamparan Will Smith di Oscar
Rudal balistik antarbenua LGM-30 G Minuteman III yang memiliki kemampuan nuklir itu adalah bagian terpenring dari persenjataan strategis dari militer AS dan memilki daya jelajah hingga 6.000 mil atau sekitar 9.656 km, dan dapat melakukan perjalanan dengan kecepatan sekitar 15.000 mph atau sekitar 24.000 km per jam.
Rudal tersebar di silo bawah tanah yang diperkeras dan dioperasikan oleh kru peluncuran.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada Februari bahwa kekuatan nuklir negaranya harus disiagakan, ini tentunya meningkatkan kekhawatiran bahwa invasi Rusia ke Ukraina dapat menyebabkan perang nuklir.
Namun para pejabat AS mengatakan, sejauh ini mereka tidak melihat alasan untuk mengubah tingkat siaga nuklir Washington.
Sejauh ini, baik Rusia maupun AS memiliki persenjataan hulu ledak nuklir terbesar setelah Perang Dingin yang membagi dunia selama sebagian besar abad ke-20, Barat melawan Uni Soviet dan sekutunya.
Sementara Rusia pada Jumat mengumumkan bahwa militernya akan memperkuat perbatasan baratnya dengan Eropa.***