Kremlin Prihatin, Bentrokan Rusia dengan NATO Bisa Terjadi Akibat Insiden Tidak Disengaja

- 18 April 2022, 20:27 WIB
HMS Prince of Wales dengan USS Mount Whitney ikut dalam latihan Cold Response.*
HMS Prince of Wales dengan USS Mount Whitney ikut dalam latihan Cold Response.* /Twitter /HMSPWLS

NATO melakukan latihan perang di Arktik dengan sandi “Cold Response” selama dua minggu, yang berlangsung pada bulan Maret.

Latihan tersebut melibatkan 1.500 tentara AS serta pasukan dari delapan negara NATO lainnya dan "negara mitra" yang berjumlah 15.000 secara total, lapor rt.com.

Baca Juga: Brigade Marinir ke-36 dan Batalyon Azov Membuat Kesal Vladimir Putin, Kremlin Ancam Memusnahkan Mariupol

Latihan itu dirusak oleh jatuhnya pesawat MV-22B Osprey milik Korps Marinir AS. Tilt-rotor jatuh di pegunungan terpencil, menewaskan empat orang di dalamnya.

Menurut Korchunov, terlepas dari aktivitas militer langsung blok tersebut, potensi ekspansinya lebih jauh ke utara menciptakan risiko tambahan bagi wilayah Arktik.

Baik Swedia dan Finlandia, yang telah mempertahankan kebijakan non-blok selama beberapa dekade, sedang mempertimbangkan untuk secara resmi bergabung dengan NATO setelah konflik antara Rusia dan Ukraina.

Baca Juga: Serangan Rudal Rusia Meledakkan Kilang Minyak Lysychansk, 100 Tentara Ukraina Tewas

“Ekspansi NATO dengan mengorbankan negara-negara non-blok secara tradisional tidak akan berkontribusi pada keamanan dan rasa saling percaya di Arktik,” kata Korchunov.***

Halaman:

Editor: Parama Ghaly

Sumber: RT.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x