Rusia Mengalami Kekalahan Terbesar di Ukraina, Wali Sebut Prajurit Kremlin Penakut dan Sering Melarikan Diri

- 6 Mei 2022, 20:11 WIB
Wali, penembak jitu asal Kanada berpose dengan paket ransum yang disitanya dari tentara Rusia.*
Wali, penembak jitu asal Kanada berpose dengan paket ransum yang disitanya dari tentara Rusia.* /reddit.com /r/ukraine

ZONA PRIANGAN - Penembak jitu asal Kanada dengan julukan Wali melaporkan pasukan Rusia sebenarnya takut kepada tentara Ukraina.

Menurut Wali, setiap terjadi bentrokan yang ditandai baku tembak, prajurit Kremlin selalu melarikan diri dan meninggalkan peralatan perang.

Walau begitu, Ukraina juga banyak mengalami kehancuran akibat serangan jarak jauh pasukan Moskow, yang rudalnya mengena wilayah sipil.

Baca Juga: Pasukan Rusia Sudah Menyusup ke Pabrik Baja Azovstal, Kecil Kemungkinan Tentara Ukraina Bertahan Hidup

Dalam postingan di blog, Wali menulis tentang kekalahan terbesar Rusia dalam beberapa dekade, yaitu penarikan mereka baru-baru ini dari Kiev.

"Pertempuran untuk Kiev berakhir dengan kemenangan Ukraina. Ini adalah kekalahan terbesar Rusia dalam beberapa dekade," tulisnya.

“Sekarang saya tidak di Kiev lagi. Kami sudah diposisikan untuk menyerang bala bantuan Rusia berikutnya. Kami memiliki alat berat yang mampu menghancurkan baju besi Rusia," paparnya.

Baca Juga: Hindari Kekalahan Memalukan, Rusia Siap Arahkan Senjata Nuklir ke Negara NATO yang Terlibat di Ukraina

"Rusia takut pada Ukraina. Begitu bentrokan menjadi serius, mereka meninggalkan kendaraan mereka dan melarikan diri," tutur Wali yang dikutip Daily Star.

"Kami membuat lelucon tentang ini, berpura-pura bahwa bala bantuan Rusia sebenarnya adalah konvoi pasokan untuk tentara Ukraina," ujarnya.

Wali, yang berarti "pelindung" atau "penjaga" dalam bahasa Arab, adalah veteran perang Afghanistan Kanada di Provinsi Kandahar.

Baca Juga: Ukraina di Ujung Kemenangan, Rusia Mulai Kehabisan Misil Karena Penembakan yang Tidak Terarah

Pada bulan Maret, ia meninggalkan Kanada setelah Kiev mengumumkan telah menciptakan "legiun internasional" bagi sukarelawan asing untuk bergabung dan berperang melawan invasi Vladimir Putin.

Dalam posting blog terbarunya, ia menulis tentang waktunya melayani di negara yang dilanda perang dan berbagi realitas perang yang brutal.

Wali mengatakan bahwa "kerugian yang tinggi" dan bahkan membandingkan konflik di Ukraina dengan Perang Dunia Pertama, yang berlangsung dari Juli 1914 hingga November 1918.

Baca Juga: Ledakan di Pabrik Kimia Rusia Memicu Dugaan Serangan Sabotase Ukraina, Sebagai Balasan Atas Invasi

Dia menambahkan: "Di mana situasi perang: Rusia tidak maju dan bahkan didorong mundur di tempat-tempat tertentu."***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Daily Star


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x