ZONA PRIANGAN - Di Saat Vladimir Putin tengah bersiap untuk memimpin perayaan Hari Kemenangan di Moskow, peristiwa mengenaskan terjadi di Ukraina Timur. Sekitar 60 orang dikhawatirkan tewas setelah sebuah bom menghantam sebuah sekolah.
"Sekolah di Bilohorivka, tempat sekitar 90 orang berlindung, pada hari Sabtu terkena bom Rusia yang menghancurkannya," kata Gubernur wilayah Luhansk Serhiy Gaidai.
Sementara, lebih dari 170 warga sipil dievakuasi dari daerah Mariupol pada hari Minggu, sehingga total menjadi sekitar 600 orang yang selamat selama operasi penyelamatan selama seminggu, kata PBB.
Di kota Zaporizhzhia yang dikuasai Ukraina, sekitar 230 km (140 mil) barat laut Mariupol, lusinan orang yang telah meninggalkan kota dan daerah pendudukan di dekatnya menunggu untuk mendaftar di tempat parkir yang disiapkan untuk para pengungsi.
"Masih banyak orang di Mariupol yang ingin pergi tetapi tidak bisa," kata guru sejarah Viktoria Andreyeva (46), yang mengatakan dia baru saja tiba di kota itu setelah meninggalkan rumahnya yang dibom di Mariupol bersama keluarganya pada pertengahan April.
"Udara terasa berbeda di sini, bebas," katanya di tenda di mana para sukarelawan menawarkan makanan, kebutuhan pokok, dan mainan kepada para pengungsi, banyak yang bepergian dengan anak-anak kecil, lapor Reuters, 9 Mei 2022.
Mariupol adalah kunci dari upaya Moskow untuk menghubungkan Semenanjung Krimea, yang direbut oleh Rusia pada tahun 2014, dan bagian dari wilayah timur Luhansk dan Donetsk yang telah dikendalikan oleh separatis yang didukung Rusia sejak saat itu.