ZONA PRIANGAN - Ilya Samoilenko, merupakan salah satu sosok pejuang sejati yang berjuang demi Ukraina.
Di awal pertempuran melawan Rusia, dia sudah kehilangan lengan dan matanya cacat. Ilya Samoilenko terkena ranjau tentara Moskow.
Berhenti? Ternyata tidak, Ilya Samoilenko terus melanjutkan perang. Dia punya tekad mengusir pasukan Vladimir Putin.
Sialnya, di pertempuran berikutnya, Ilya Samoilenko justru terkepung di pabrik baja Azovstal, Mariupol.
Bersama Marinir Ukraina dan Batalyon Azov, dia terjebak di bunker pabrik baja Azovstal selama 73 hari.
"Kondisinya sangat mengerikan. Kami terkunci. Tanpa bisi mengisi kembali persediaan kami," katanya kepada Mirror.
Samoilenko bertanggung jawab atas intelijen dan pengintaian tentara Ukraina di pabrik tersebut.
Dia mengungkapkan tentang kepahlawanan para dokter dan keberanian para prajurit selama pengepungan prajurit Kremlin.
24 jam sebelum panggilannya ke Mirror, tiga rekannya tewas dan enam terluka.
“Anda pergi menyikat gigi di pagi hari dan Anda tahu Anda mungkin terbunuh karena melakukan itu," tuturnya.
“Ini seperti olahraga ekstrem atau permainan bengkok di mana Anda memainkan peran sebagai target," ucapnya.
Rusia sama sekali tidak tertarik dengan saksi yang masih hidup. Area pabrik Azovstal benar-benar dibom setiap hari.
Baca Juga: Rusia Bantu Pengembangan Sistem Pertahanan Belarus, Rudal Iskander Digunakan dalam Perang Ukraina
“Ada kawah bom yang sangat besar, beberapa di antaranya berdiameter hingga 20 meter. Itu menyerupai permukaan bulan,” ujar Samoilenko.
Kini, mereka yang terjebak di pabrik baja Azovstal, kekurangan segalanya mulai amunisi, makanan, hingga obat-obatan.***