Pasukan Vladimir Putin Mundur 10 Kilometer dari Kharkiv Akibat Mendapat Serangan Balik Tentara Ukraina

- 12 Mei 2022, 22:13 WIB
Kumpulan peralatan Rusia yang hancur ditemukan di Kharkiv setelah serangan Ukraina.*
Kumpulan peralatan Rusia yang hancur ditemukan di Kharkiv setelah serangan Ukraina.* /@Command of the Special Operations Forces/

ZONA PRIANGAN - Pada minggu ke-11 invasi Rusia, tentara Ukraina membuat kejutan dengan serangan balik memukul mundur pasukan Vladimir Putin.

Pejuang Kiev merebut kembali kota-kota yang sebelumnya berada di bawah kendal pasukan Kremlin.

Pasukan Moskow kini mundur kurang dari 10 km (6 mil) dari perbatasan Rusia untuk berkumpul kembali mengatur pertahanan.

Baca Juga: Tentara Ukraina Makin Berani Masuk Wilayah Rusia, Desa Solokhi Menjadi Target Serangan Rudal Kiev

Sementara tentara Ukraina terus melakukan pengejaran seraya menghancurkan sejumlah tank bebek duduk Rusia.

“Operasi Ukraina ini berkembang menjadi serangan balik yang sukses dan lebih luas,” kata Institute for the Study of War.

Menurut Institute for the Study of War, serangan balik Ukraina juga untuk mengamankan medan utama dan mengganggu operasi ofensif Rusia.

Baca Juga: Sekali Tembak, Rudal dari Brigade Sicheslavia Ukraina Hancurkan Tiga Tank Bebek Duduk Rusia

Pasukan Ukraina merebut kembali wilayah di sepanjang busur lebar di sekitar Kharkiv daripada berfokus pada dorongan sempit.

"Serangan itu menunjukkan kemampuan untuk meluncurkan operasi ofensif skala besar daripada yang telah kami amati sejauh ini dalam perang,” papar Institute for the Study of War.

Di tempat lain, perang tampaknya menemui jalan buntu; tidak ada tempat Rusia mencetak kemajuan yang signifikan, lapor Aljazeera.

Baca Juga: Militer Ukraina Akan Melepaskan Sejumlah Prajurit Rusia yang Menjadi Tawanan Perang, Ini Alasannya

Di Zaporizhzhia, di selatan negara itu, penduduk setempat melaporkan sebuah unit Rusia menembak 20 kendaraannya untuk menghindari tugas tempur.

Kesulitan tak terduga merebut Ukraina telah menimbulkan pertanyaan tentang berapa lama Rusia akan mengorbankan nyawa dan uang.

Bahkan satu-satunya sekutu militer Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Belarusi Alexander Lukashenko, mengatakan, “Saya merasa operasi ini terus berlanjut.”

Baca Juga: Misi Pasukan Vladimir Putin di Kota Lysychansk Gagal Total, 1.500 Tentara Kremlin Tewas Kena Rudal Ukraina

Direktur Intelijen Nasional Amerika Serikat Avril Haines mengatakan kepada komite Kongres bahwa Putin "sedang mempersiapkan konflik yang berkepanjangan ... bergerak di sepanjang lintasan yang lebih tidak terduga dan berpotensi meningkat".***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x