'Aku menembak dengan baik, jadi penjajah tidak akan punya kesempatan.
Bahkan jika saya sementara mengganti senapan biathlon saya dengan senapan mesin, senjata apa pun yang ada di tangan saya, saya akan berdiri sampai akhir. Kemenangan pasti akan menjadi milik kami.’
Baca Juga: Aksi Berani Dua Pilot Red Bull yang Lisensinya Dicabut karena Gagal Saat Aksi Pertukaran Pesawat
Sebelum dimulainya perang, Nona Dmitrenko telah melakukan perjalanan ke kamp pelatihan di Pegunungan Carpathian dengan tim nasional junior.
Namun, pada 24 Februari, dia terbangun oleh pesan dari seorang teman yang mengatakan bahwa tanah airnya telah diserbu.
Baca Juga: Pejuang Ukraina yang Terperangkap di Pabrik Baja Mariupol Meminta Bantuan Elon Musk
"Teman-teman dari Chernihiv dan Kyiv mengirim gambar kengerian yang harus mereka alami," kata Miss Dmitrenko.
"Tapi aku tidak takut pada musuh," tegasnya.***