Shishimarin menembakkan senapan serbu AK-47 dari jendela mobil curian yang terbuka saat unitnya melarikan diri dari pasukan Ukraina yang meledakkan tank mereka.
Sersan dari Irkutsk di Siberia itu mengaku menembak Shelypov atas perintah seorang perwira atasan.
Baca Juga: Hindari Laut jika Terlihat Gelombang Membentuk Kotak-kotak, Ini Penjelasannya
Istri korban, 61, telah melakukan perjalanan lima jam dengan mobil ke Kyiv dari rumahnya di pedesaan Ukraina, hanya 50 mil dari perbatasan Rusia, untuk menghadiri pengadilan pembunuh suaminya kemarin.
Nyonya Shelypova mengatakan kepada Daily Mail: "Saya datang menemuinya secara langsung. Dia tampak seperti anak kecil, tetapi bagaimanapun dia akan mendapatkan hukumannya.'
Dia menyebut kematian suaminya 'tidak masuk akal', menambahkan: 'Dia hanya lewat, dia tidak menimbulkan ancaman bagi siapa pun.'
Berbicara tentang Shishimarin, dia berkata: 'Saya tahu dia adalah seorang prajurit dan dia mengikuti perintah tetapi mengapa dia tidak menembak ke tanah atau ke udara?
"Dia harus membusuk di penjara, dan menghabiskan sisa hari-harinya memikirkan apa yang telah dia lakukan." Nyonya Shelypova bersikeras bahwa dia tidak merasa 'benci' terhadap pembunuh suaminya.
Dia akan mengambil sikap di Pengadilan Banding Kyiv hari ini untuk memberikan bukti kepada hakim yang sedang mempertimbangkan apakah akan memberikan Shishimarin hukuman seumur hidup maksimum.***