Alexei Sukhachev mengungkapkan: "Penyelidik DBR telah menemukan dokumen penting dari militer Rusia, yang dengan jelas memberikan pemahaman bahwa Rusia sedang bersiap untuk merebut seluruh wilayah Ukraina."
"Semua informasi ini akan dipelajari dan dilampirkan ke file kasus," tutur Sukhacev yang dikutip Express.
Penyidik memeriksa area seluas lebih dari 2.000 hektare di Trostyanets, wilayah Sumy, dan menyita barang-barang pribadi tentara untuk mengidentifikasi pelanggaran dan kejahatan perang yang dilakukan.
Setidaknya 34 kasus penyiksaan dan perampasan kebebasan warga sipil secara tidak sah dilaporkan.
Laporan itu mencatat tongkat, borgol, kutu logam dan pakaian para korban dengan jejak darah ditemukan di TKP. Mayat 23 korban, termasuk dua anak, digali.
DBR menyatakan: "Tidak ada pelaku yang akan lolos dari hukuman yang adil. Semua ada konsekuensinya."
Penyelidik Ukraina juga menemukan bahwa tentara Rusia dengan sengaja merusak 322 bangunan tempat tinggal dan objek sipil di Trostyanets.
Selama bekerja, petugas DBR menetralisir beberapa alat peledak dan menyerahkan senjata dan amunisi yang tidak digunakan kepada Angkatan Bersenjata.