ZONA PRIANGAN - Pasukan Vladimir Putin makin terancam setelah Inggris memastikan bantuan senjata terbaru untuk tentara Ukraina.
Bantuan senjata itu berupa sistem roket multi-peluncuran M270. Dengan senjata itu, tentara Ukraina tidak perlu maju ke garis depan.
Dijelaskan, sistem roket multi-peluncuran M270 bisa menghancurkan target musuh dalam jarak 50 mil.
Pasukan Kremlin saat ini sedang menggencarkan serangan di Kota Severodonetsk. Mereka optimistis menaklukan kota di Luhansk itu.
Namun dengan pasokan senjata dari Inggris, serangan pejuang Kiev bakal lebih menggigit. Bahkan roket bisa diterbangkan masuk ke wilayah Rusia.
Vladimir Putin sempat memperingatkan, jika negara NATO memasok rudal jarak jauh ke Ukraina, maka Moskow akan menembak target-target baru yang belum dihancurkan.
Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace mengatakan, peluncur yang memiliki jangkauan lebih jauh daripada teknologi rudal apa pun yang digunakan dalam perang, akan membantu Ukraina mempertahankan diri melawan Rusia.
Dia menegaskan: "Inggris mendukung Ukraina dalam pertarungan ini dan mengambil peran utama dalam memasok pasukan heroiknya dengan senjata vital yang mereka butuhkan untuk mempertahankan negara mereka dari invasi tanpa alasan.
“Jika komunitas internasional melanjutkan dukungannya, saya yakin Ukraina bisa menang. Seiring dengan perubahan taktik Rusia, demikian juga dukungan kami kepada Ukraina," ujarnya.
“Sistem roket multi-peluncuran yang sangat mampu ini akan memungkinkan teman-teman Ukraina kita untuk melindungi diri mereka," ucapnya.
"Pasukan Ukraina akan dilatih di Inggris untuk menggunakan peralatan tersebut," tutur Wallace yang dikutip The Sun.
Itu terjadi terlepas dari ancaman Putin bahwa Barat yang memasok rudal jarak jauh ke Ukraina dapat memicunya untuk mencapai target baru.
Baca Juga: Vladimir Putin Tidak Gila, Dia Jebolan Sekolah KGB, Tymoshenko: Punya Misi Wujudkan Kerajaan Rusia
Tiran itu mengatakan kepada saluran televisi pemerintah Rossiya-1 bahwa jika sistem itu dikirim, "kami akan menyerang target yang belum kami pukul".
Putin tidak mengidentifikasi target yang akan diserang Rusia, tetapi mengatakan "keributan" seputar pasokan senjata Barat dirancang untuk meredakan konflik.***