Setelah mempersempit medan pertempuran mereka dari ribuan mil melintasi seluruh perbatasan timurnya dengan Ukraina, pasukan Rusia sekarang memusatkan gabungan Kelompok Pasukan Selatan Angkatan Darat mereka di sekitar kota Severodonetsk dan Lysychansk.
Pertempuran untuk Severodonetsk, sebuah kota berpenduduk 100.000 yang berlokasi strategis di wilayah Luhansk, berkecamuk selama tiga hingga empat minggu sebelum pasukan Ukraina akhirnya menyerahkannya kepada Rusia setelah pemboman artileri berat tanpa henti membuatnya menjadi puing-puing.
Moskow sekarang mengarahkan pandangannya ke kota kembar Severodonetsk, Lysychansk, tepat di seberang Sungai Donets.
Frekuensi penembakan di Lysychansk 'sangat besar', kata gubernur regional Lugansk pada hari Rabu.
Lysychansk 'terus-menerus dikuliti dengan kaliber besar. Pertempuran berlanjut di pinggiran kota. Tentara Rusia berusaha untuk menyerang terus-menerus," kata Sergiy Gaiday kepada televisi Ukraina, kemudian memposting video di saluran Telegram-nya.
'Sekarang ada puncak pertempuran. Frekuensi penembakan sangat besar,' katanya, menambahkan bahwa masih ada sekitar 15.000 warga sipil yang tersisa di kota.
Namun, evakuasi mereka 'mungkin berbahaya saat ini', katanya.
Rusia 'membawa dalam jumlah besar kendaraan, sejumlah besar orang. Penembakan dan serangan tidak berhenti,' kata Gaiday.