Parlemen Rusia Mendapat Usulan agar Vladimir Putin Disebut Penguasa alih-alih sebagai Presiden

- 12 Juli 2022, 13:01 WIB
LDPR menyarankan dua opsi yakni penguasa atau kepala negara.
LDPR menyarankan dua opsi yakni penguasa atau kepala negara. /Sputnik/Aleksey Nikolskyi/Kremlin via REUTERS

ZONA PRIANGAN - Loyalis kepada pemimpin Rusia Vladimir Putin telah mengatakan bahwa ia harus disebut sebagai "penguasa" negara daripada "presiden" untuk menghindari penggunaan istilah yang berasal dari bahasa Barat.

Mengutip outlet berita yang dikelola negara RIA Novosti, Newsweek melaporkan bahwa Partai Demokrat Liberal (LDPR) - yang dipandang secara tradisional setia kepada Kremlin - mengusulkan gagasan untuk mengganti istilah "presiden" dengan "pravitel", yang artinya "penguasa" karena istilah "presiden" belum "berakar sepenuhnya" di Rusia.

Partai juga mengatakan bahwa penggunaan istilah “presiden” selalu “mempermalukan” mereka. Mereka berpendapat bahwa istilah itu pertama kali digunakan pada akhir abad ke-18 di Amerika Serikat dan jauh kemudian menyebar ke seluruh dunia.

Baca Juga: Penelitian Mengungkapkan: Orang Amerika yang Bekerja Bersama Robot Mengalami Stres yang Meningkat

“Di negara kita, menurut standar historis, ini umumnya kata baru, dan sampai benar-benar berakar, Anda dapat menggantinya dengan aman. Misalnya dengan ungkapan “kepala negara” atau kata “penguasa”. Keduanya lebih bisa dimengerti oleh telinga Rusia,” kata LDPR, dikutip ZonaPriangan.com dari Newsweek.

Sementara di sisi lain, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa Vladimir Putin tidak memiliki posisi dalam masalah ini.

Baca Juga: Roket Rusia Menghantam Kota Terbesar Kedua di Ukraina, Korban Tewas di Pemukiman Kota Meningkat

“Saat ini semua ini dalam tahap diskusi,” kata Peskov.

“Presiden Putin tidak memiliki pandangan tentang ini," tambahnya.

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: Newsweek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x