ZONA PRIANGAN - Kremlin memastikan prajurit Vladimir Putin akan meneruskan operasi di Donbass, walau mengetahui instruktur asal Amerika Serikat (AS) membantu langsung serangan tentara Ukraina.
Setelah tentara Ukraina melakukan serangan besar-besaran menggunakan HIMARS, Moskow langsung menuduh Washington telah mengirimkan sejumlah instruktur militer ke Ukraina.
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Rusia mengklaim, AS tidak hanya memasok HIMARS ke Kiev, tapi juga menempatkan para instruktur militer untuk mengarahkan serangan Ukraina.
Baca Juga: Serangan Brutal Tentara Ukraina Berlanjut ke Wilayah Rusia, Warga Belgorod Tidak Bisa Tidur Nyenyak
Berbicara pada konferensi pers di Moskow, juru bicara Kemenlu Rusia, Maria Zakharova, mengatakan bahwa pasukan Ukraina telah menggunakan sistem roket multi-peluncuran HIMARS yang dipasok AS di semua lini.
Rusia juga mengetahui, Amerika Serikat memberikan informasi intelijen tentang target di Donbass. Bahkan ada arahan untuk membidik warga sipil di Luhansk dan Donetsk.
Moskow menuduh bahwa pemerintah Ukraina telah memerintahkan pasukan untuk menembaki warga sipil di Republik Rakyat Luhansk dan Donetsk dengan bantuan senjata buatan AS.
Baca Juga: Drone Leleka Milik Ukraina Masuk Wilayah Rusia, Temukan Rahasia Vladimir Putin yang Mengerikan
Maria Zakharova menambahkan bahwa Washington telah secara aktif berbagi intelijen mengenai target dengan Kiev, dan bahkan telah “secara tidak resmi mengirim instruktur, yang membantu perwakilan rezim Kiev untuk membidik dengan benar.”
Dikutip rt.com, Zakharova mengaitkan peningkatan baru-baru ini dalam penembakan Ukraina dengan pengiriman sistem roket buatan AS.
Dia mencatat bahwa militer Ukraina tampaknya telah diperintahkan oleh Kiev untuk menggunakan peluncur tersebut terhadap warga sipil tanpa ragu-ragu.
Baca Juga: Pasukan Khusus Rusia Butuh Waktu 12 Jam untuk Membantai Prajurit Chechnya, 333 Orang Tewas Sia-sia
Kementerian Luar Negeri Rusia mengeluarkan pernyataan, bahwa "operasi Moskow akan terus berlanjut meskipun ada upaya oleh AS dan sekutunya untuk memperkuat keamanan Ukraina.***