“Karena itu, saya harus menghubungi polisi dan pihak keamanan meningkatkan kehadiran mereka di sekitar pertemuan,” ujarnya.
Dia mengatakan Rushdie selalu mengkhawatirkan keselamatannya sendiri.
“Dia khawatir tentang keamanannya tetapi harus menjalani hidupnya. Dalam pandangan saya, dia adalah pahlawan sejati karena memproyeksikan pemikiran bebas dan dia tidak membiarkan kediktatoran Iran menghentikannya," ucap Benlolo.
“Saya telah bertemu banyak orang; perdana menteri, presiden AS dan dia adalah salah satu pemikir paling produktif yang pernah saya temui. Kami berbicara tentang ekstremisme dan itulah yang menurut saya memicu serangan pisau itu,” tambahnya.
Setelah insiden penikaman terhadap Salman Rushdie, FBI telah menangkap pria bernama Hadi Matar yang berasal dari New Jersey.
Menurut New York Times, polisi terlihat memblokir jalan di dekat alamat yang terdaftar sebagai Hadi Matar, tersangka penyerang yang ditahan.***