Mengejutkan, China Menyerang Rusia Saat Pasukan Vladimir Putin Menahan Gempuran HIMARS Ukraina

- 14 Agustus 2022, 21:21 WIB
Jet tempur Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) saat latihan di Selat Taiwan.*
Jet tempur Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) saat latihan di Selat Taiwan.* /Chinese Defense Ministry/

ZONA PRIANGAN - Rusia yang dibuat sibuk menahan gempuran HIMARS Ukraina, mendapat kejutan serangan dari China.

Padahal selama ini, China merupakan sekutu dekat Rusia. Moskow dan Beijing menjalin hubungan yang saling menguntungkan.

Sebelum melancarkan invasi ke Ukraina, presiden Rusia Vladimir Putin mengunjungi Beijing untuk bertemu dengan Presiden Xi Jinping.

Baca Juga: Ukraina Takut Lakukan Serangan Balasan, Pasukan Vladimir Putin Manfaatkan PLTN Zaporizhzhia Sebagai Markas

Tapi serangan China tetap dirasakan Kremlin. Serangan rahasia China seolah Xi Jinping hendak meninggalkan Vladimir Putin.

Dilaporkan peretas China yang memiliki hubungan dengan Partai Komunis melakukan banyak serangan siber terhadap industri pertahanan Rusia.

Berita itu akan menjadi pukulan telak bagi Vladimir Putin, yang telah memandang Beijing sebagai sekutu setia dalam perjuangannya melawan NATO dan Barat.

Baca Juga: 20 Jet Tempur Rusia Hancur di Pangkalan Militer Krimea, Dugaan Kuat Terkena Hantaman Rudal HIMARS Ukraina

Pada konferensi pers sebelumnya, kedua pemimpin menyatakan "persahabatan tanpa batas" dan menyatakan "tidak ada area terlarang" untuk kerja sama.

Namun, tampaknya Beijing hanya memberikan lip service pada komitmennya untuk mendukung Putin.

China telah diam-diam mencuri data sensitif dari perusahaan pertahanan Rusia, lapor Express.

Baca Juga: Volodymyr Zelensky Marah Besar Atas Kebocoran Informasi Terkait Ledakan di Pangkalan Militer Rusia

Kaspersky Labs, sebuah perusahaan keamanan siber Rusia, mengklaim bahwa kelompok peretas yang terhubung dengan pemerintah TA428 China berada di balik berbagai serangan terhadap kompleks industri militer Rusia.

Gelombang serangan yang ekstensif pertama kali terdeteksi pada bulan Januari dan menggunakan malware Windows baru untuk menutup pintu belakang entitas dan organisasi pemerintah di industri pertahanan.

Para peretas berhasil mengkompromikan jaringan dari lusinan target, kadang-kadang bahkan mengambil kendali atas seluruh infrastruktur TI mereka dengan membajak sistem yang digunakan untuk mengelola solusi keamanan.

Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin Mengamuk Menembaki 8 Kota, Tentara Ukraina Meledakkan Tank Rusia di Kharkiv

Peneliti Kaspersky mengatakan: "Serangan itu menargetkan pabrik industri, biro desain dan lembaga penelitian, lembaga pemerintah, kementerian dan departemen di beberapa negara Eropa Timur (Belarus, Rusia, dan Ukraina), serta Afghanistan.

"Analisis informasi yang diperoleh saat menyelidiki insiden menunjukkan bahwa spionase dunia maya adalah tujuan dari rangkaian serangan ini," tutur Kaspersky.

Mereka mengkonfirmasi bahwa setidaknya sepuluh perusahaan Rusia telah terkena dampak serangan tersebut.

Baca Juga: Iran Rayakan Insiden Penusukan Salman Rushdie, Koran Kayhan Sebut Layak Cium Tangan Pembunuh Musuh Islam

Peretas menggunakan email spear phishing yang berisi informasi rahasia tentang organisasi yang ditargetkan dan kode berbahaya untuk menyebarkan malware PortDoor.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x