"Invasi mereka telah ... terus-menerus dimodifikasi sejauh mereka benar-benar hanya fokus di bagian selatan dan timur, sangat jauh dari apa yang disebut operasi khusus tiga hari mereka," katanya.
“Presiden Putin akan bertaruh pada Agustus mendatang, beberapa bulan lagi, kita semua akan bosan dengan konflik dan komunitas internasional akan pergi ke arah yang berbeda. Nah, hari ini adalah bukti sebaliknya.”
Baca Juga: Mengejutkan, China Menyerang Rusia Saat Pasukan Vladimir Putin Menahan Gempuran HIMARS Ukraina
Wallace memuji pertemuan di Kopenhagen dengan mengatakan bahwa janji yang dibuat "semua dirancang untuk membantu Ukraina menang.
"Semua membantu Ukraina membela kedaulatannya dan memang untuk memastikan bahwa ambisi Presiden Putin gagal di Ukraina, sebagaimana mestinya," ucap Wallace.
Komitmen itu muncul setelah pemerintah di Kiev berulang kali meminta Barat untuk mengirim lebih banyak senjata, termasuk artileri jarak jauh, ketika mencoba untuk membalikkan keadaan pada invasi 24 Februari Rusia.
Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov, yang juga hadir pada pertemuan di Kopenhagen, berterima kasih kepada sekutu Eropa karena telah menjadi “mitra yang dapat diandalkan”.
Ukraina mengatakan awal bulan ini bahwa pihaknya telah menerima pengiriman senjata berat presisi tinggi lainnya dari Jerman dan Amerika Serikat.
Moskow, yang menuduh Barat menyeret keluar konflik dengan memberi Ukraina lebih banyak senjata, mengatakan sedang melakukan "operasi militer khusus" di Ukraina yang bertujuan untuk menjaga keamanan Rusia dari ekspansi NATO.