Banyak yang Hancur Selama Perang, Rusia dan NATO Mengalami Krisis Senjata dalam Konflik Ukraina

- 19 Juli 2022, 06:01 WIB
Bangkai tank bebek duduk milik Rusia yang rusak di Bucha.*
Bangkai tank bebek duduk milik Rusia yang rusak di Bucha.* /Reuters/

ZONA PRIANGAN - Tidak hanya Rusia, kubu NATO pun menghadapi krisis senjata selama konflik yang terjadi di Ukraina.

Kathy Warden CEO salah satu kontraktor pertahanan utama Pentagon memperingatkan, stok senjata yang ada bukan untuk konflik yang berkepanjangan.

Sementara perang Rusia-Ukraina yang sudah memasuki bulan ke-5, tidak dapat diprediksi kapan akan berakhir.

Baca Juga: Jet Antonov An-12 Milik Ukraina yang Diduga Mengangkut Senjata Meledak di Lereng Gunung Dekat Kota Kavala

Pasukan Vladimir Putin masih berjuang untuk merebut wilayah Donbass. Kubu Kremlin bahkan merencanakan serangan secara menyeluruh.

Kathy Warden meminta sinyal yang jelas dari negara-negara Barat tentang apa sebenarnya yang harus diproduksi dan apakah akan dibeli.

Di sisi lain, produksi senjata membutuhkan waktu yang lama. Saat senjata banyak yang hancur dalam perang, tentu saja perlu waktu untuk mendatangkan yang baru.

Baca Juga: Komandan Chechnya Sebut NATO Kalah, Pasukan Vladimir Putin Akan Merebut Kiev dan Menaklukan Warsawa

Dalam wawancara dengan Financial Times, Kathy Warden mengatakan, NATO belum kehabisan senjata untuk dipasok ke Ukraina.

Halaman:

Editor: Parama Ghaly

Sumber: RT.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x