Dibantu 26 Negara Anggota NATO, Ukraina Pastikan Pasukan Vladimir Putin Bakal Menelan Kekalahan

- 15 Agustus 2022, 06:11 WIB
Menteri Pertahanan Denmark Morten Bodskov berbicara selama konferensi pers setelah menjadi tuan rumah konferensi donor untuk Ukraina di Kopenhagen.*
Menteri Pertahanan Denmark Morten Bodskov berbicara selama konferensi pers setelah menjadi tuan rumah konferensi donor untuk Ukraina di Kopenhagen.* /Ritzau Scanpix/Philip Davali /via Reuters

ZONA PRIANGAN - Dengan bantuan 26 negara anggota NATO, Ukraina optimistis mengalahkan pasukan Vladimir Putin.

Bantuan keuangan maupun peralatan militer sangat berpengaruh bagi Ukraina menghadapi invasi prajurit Kremlin yang sudah memasuki bulan ke-6.

Pasukan Moskow kini mulai goyah, setelah militer Ukraina mendapat pasokan drone, howitzer, hingga HIMARS dari Amerika Serikat (AS) dan sekutunya.

Baca Juga: Rusia Kecam Serangan Tentara Ukraiana ke Enerhodar, Membahayakan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia

Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace memprediksi, Rusia tidak mungkin berhasil menduduki Ukraina yang kini didukung 26 negara.

Bahkan Ben Wallace menilai, pasukan Vladimir Putin telah gagal menaklukan Kiev dan kini menanggung kerugian cukup besar.

Bantuan 26 negara untuk mendukung militer Ukraina dipastikan dalam sebuah konferensi di Kopenhagen, Denmark, lapor Aljazeera.

Baca Juga: Serangan Tentara Ukraina Makin Liar Menciptakan Kepanikan Pasukan Vladimir Putin di Kherson

Wallace mengatakan penting untuk memahami bahwa pertempuran dan hilangnya nyawa masih terjadi, tetapi menambahkan Rusia "mulai gagal di banyak bidang".

"Invasi mereka telah ... terus-menerus dimodifikasi sejauh mereka benar-benar hanya fokus di bagian selatan dan timur, sangat jauh dari apa yang disebut operasi khusus tiga hari mereka," katanya.

“Presiden Putin akan bertaruh pada Agustus mendatang, beberapa bulan lagi, kita semua akan bosan dengan konflik dan komunitas internasional akan pergi ke arah yang berbeda. Nah, hari ini adalah bukti sebaliknya.”

Baca Juga: Mengejutkan, China Menyerang Rusia Saat Pasukan Vladimir Putin Menahan Gempuran HIMARS Ukraina

Wallace memuji pertemuan di Kopenhagen dengan mengatakan bahwa janji yang dibuat "semua dirancang untuk membantu Ukraina menang.

"Semua membantu Ukraina membela kedaulatannya dan memang untuk memastikan bahwa ambisi Presiden Putin gagal di Ukraina, sebagaimana mestinya," ucap Wallace.

Komitmen itu muncul setelah pemerintah di Kiev berulang kali meminta Barat untuk mengirim lebih banyak senjata, termasuk artileri jarak jauh, ketika mencoba untuk membalikkan keadaan pada invasi 24 Februari Rusia.

Baca Juga: Ukraina Takut Lakukan Serangan Balasan, Pasukan Vladimir Putin Manfaatkan PLTN Zaporizhzhia Sebagai Markas

Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov, yang juga hadir pada pertemuan di Kopenhagen, berterima kasih kepada sekutu Eropa karena telah menjadi “mitra yang dapat diandalkan”.

Ukraina mengatakan awal bulan ini bahwa pihaknya telah menerima pengiriman senjata berat presisi tinggi lainnya dari Jerman dan Amerika Serikat.

Moskow, yang menuduh Barat menyeret keluar konflik dengan memberi Ukraina lebih banyak senjata, mengatakan sedang melakukan "operasi militer khusus" di Ukraina yang bertujuan untuk menjaga keamanan Rusia dari ekspansi NATO.

Ukraina dan sekutunya menuduh Rusia melancarkan perang agresi ala kekaisaran.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x