Baca Juga: Fatal, Ingin Viral di Media Sosial, Seorang Remaja Terluka Saat Membuat Konten untuk Instagram
Hanya satu dari enam reaktor yang tetap beroperasi, katanya.
Pasukan Rusia merebut pabrik itu tak lama setelah Presiden Vladimir Putin mengirim pasukannya melintasi perbatasan pada 24 Februari dan telah menjadi titik fokus konflik.
Masing-masing pihak saling menyalahkan atas penembakan yang menimbulkan kekhawatiran akan bencana nuklir.
Baca Juga: Pemohon SIM dan STNK Perlu Menyiapkan Syarat Baru untuk Kemudahan Pelayanan Publik, Ini Caranya
Berbicara kepada radio Komsomolskaya Pravda, pejabat tersebut, Vladimir Rogov, mengatakan tidak ada penembakan atau penyerangan. Rusia telah dua kali menuduh Ukraina berusaha merebut pabrik itu dalam dua hari terakhir. Ukraina mengatakan Rusia telah menyerang daerah itu sendiri.
Pakar IAEA diperkirakan akan terus bekerja di pabrik tersebut hingga setidaknya Senin, kata Rogov.
Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin Terisolasi di Kherson, Serangan Ukraina Meruntuhkan Jembatan Nova Kakhovka
Sebuah misi IAEA mengunjungi pabrik, yang masih dioperasikan oleh staf Ukraina, minggu lalu dan beberapa ahli tetap di sana menunggu rilis laporan IAEA.
Ukraina dan Barat menuduh Rusia menyimpan senjata berat di Zaporizhzhia untuk mencegah Ukraina menembaknya. Rusia yang menyangkal memiliki senjata semacam itu, telah menolak seruan internasional untuk mendemiliterisasi daerah tersebut.