ZONA PRIANGAN - Sebuah publikasi dari Institut Studi Perang yang berbasis di Amerika Serikat (AS) menunjukkan bahwa pasukan Rusia di Kharkiv telah menderita kerugian teritorial.
Menurut laporan itu, kekalahan pasukan Vladimir Putin itu akibat komandan militer Kremlin telah mengulangi kesalahan taktik perang.
Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Rusia sekali lagi mengabaikan informasi intelijen penting sebelum merelokasi pasukan ke lokasi baru.
Dampaknya mereka gagal mengenali kemajuan Ukraina di Kharkiv dan membuat batalyon pendudukan Moskow kekurangan awak.
Lembaga think tank memperkirakan pasukan Ukraina sekarang akan bergerak untuk menangkap Kupyansk dalam beberapa hari mendatang.
Sebelumnya, tentara Ukraina berhasil menerobos pertahanan dan mengusir pasukan Vladimir di Kota Balakliya.
Jika usaha pejuang Kiev berhasil, akan sangat menghambat jalur komunikasi Rusia di sekitar Izyum, kota lain di Kharkiv.
Penduduk kota-kota yang dibebaskan oleh pasukan Angkatan Darat Ukraina yang maju telah turun ke jalan untuk menyambut pasukan sebagai pembebas.
Pasukan Ukraina telah membuat keuntungan besar di front Kharkiv di timur laut negara itu dalam beberapa hari terakhir, menerobos pertahanan Rusia di daerah tersebut.
Tentara telah diterima dengan hangat oleh warga sipil di kota-kota dan desa-desa yang dibebaskan ketika pasukan Ukraina terus maju di tengah pertempuran sengit.
Rekaman dari Kota Balakliya tak lama setelah tentara Ukraina masuk menunjukkan sebuah regu diterima oleh warga yang dibebaskan.
Sambil terisak, para wanita muncul dari blok flat dan memeluk masing-masing prajurit secara bergantian, lapor Express.
Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin Bantai 140 Tentara Batalyon Elit Ukraina, Puluhan Pejuang Kraken Turut Tewas
Seorang anggota Parlemen Ukraina, Inna Sovsun, membagikan video di Twitter dengan mengatakan: "Penduduk kota yang dibebaskan memeluk tentara Ukraina yang membebaskan kota mereka dari pendudukan."
"Orang-orang mengundang tentara ke rumah mereka untuk makan pancake!!! Meskipun ada krisis kemanusiaan di kota ini," tulis Inna.***