"Itu adalah tindakan paksa karena strategi militer untuk [menghindari] hilangnya nyawa,” kata Kadyrov dalam pesan suara, yang diposting semalam ke saluran Telegram-nya.
Pemimpin Chechnya kemudian berjanji untuk mengembalikan semua kota ini, dengan samar menambahkan bahwa "orang-orang kami, orang-orang yang secara khusus dilatih untuk pekerjaan seperti itu, sudah ada di sana."
Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin Menyerah, Kibarkan Bendera Putih Setelah Digempur Tentara Ukraina di Kherson
Dia menambahkan: “Dalam waktu terdekat, kami akan mencapai [kota pelabuhan barat daya] Odessa dan Anda akan melihat hasil nyata.”
Pada saat yang sama, Ramzan Kadyrov menyerukan agar perubahan dilakukan pada “strategi” Rusia dalam operasi yang sedang berlangsung.
"Jika hari ini atau besok tidak ada perubahan strategi, saya akan dipaksa untuk berbicara dengan pimpinan kementerian pertahanan dan pimpinan negara untuk menjelaskan situasi sebenarnya di lapangan kepada mereka," ujar kata Kadyrov.
Baca Juga: Mengejutkan, China Menyerang Rusia Saat Pasukan Vladimir Putin Menahan Gempuran HIMARS Ukraina
Penarikan pasukan Rusia dari Wilayah Kharkiv telah dipuji oleh para pemimpin Ukraina sebagai keberhasilan besar bagi negara itu, lapor rt.com.
“Hingga saat ini, sebagai bagian dari operasi aktif sejak awal September, sekitar 2.000 kilometer persegi wilayah kami telah dibebaskan,” kata Presiden Volodymyr Zelensky dalam pidato video pada Sabtu malam.***