Gencatan Senjata Hentikan Bentrokan Antara Tajikistan dan Kirgistan, Meskipun Tetap Diwarnai Tembakan Sporadis

- 18 September 2022, 10:42 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin (tengah) dan Presiden Tajikistan Emomali Rahmon (kanan) menghadiri KTT Organisasi Kerjasama Shanghai di Samarkand, Uzbekistan, pada hari Jumat. Moskow telah menyerukan penghentian pertempuran antara Tajikistan dan Kirgistan.
Presiden Rusia Vladimir Putin (tengah) dan Presiden Tajikistan Emomali Rahmon (kanan) menghadiri KTT Organisasi Kerjasama Shanghai di Samarkand, Uzbekistan, pada hari Jumat. Moskow telah menyerukan penghentian pertempuran antara Tajikistan dan Kirgistan. /Kyrgyzstan Presidency Office/UPI

ZONA PRIANGAN - Gencatan senjata antara Kirgistan dan Tajikistan diadakan pada hari Sabtu meskipun penembakan sporadis, sehari setelah pertempuran sengit antara bekas republik Soviet menewaskan puluhan, kata laporan Barat, seperti dikutip ZonaPriangan dari UPI.com, 17 September 2022.

Penjaga perbatasan Tajikistan mengatakan, situasi antara tetangga Asia Tengah itu "relatif stabil," lapor Radio Free Europe/Radio Liberty.

Ketenangan terlihat jelas Sabtu malam hingga pagi hari menyusul putaran negosiasi yang intens antara pejabat keamanan dari Kirgistan dan Tajikistan, menurut Eurasianet, sebuah organisasi berita independen yang berbasis di AS.

Baca Juga: All New Honda BR-V Jadi Pilihan Logis di Segmen Mobil Keluarga 7-Penumpang

Namun, kedua belah pihak menuduh pihak lain melakukan pelanggaran gencatan senjata. Penjaga perbatasan Taj mengatakan tentara Kirgistan telah melanggarnya, sementara penjaga perbatasan Kirgistan mengatakan sebuah desa ditembaki sebentar, kata laporan itu.

Kedua negara telah bentrok karena sengketa perbatasan dalam seminggu terakhir, dengan personel perbatasan Kirgistan menuduh pasukan Tajikistan menggunakan tank, pengangkut personel lapis baja, dan mortir. Tajikistan mengatakan bahwa pasukan Kirgistan membom sebuah pos terdepan dan tujuh desa.

Kirgistan melaporkan 24 kematian dan 87 terluka. Rumah sakit dan kliniknya telah merawat 103 orang, kata pihak berwenang.

Baca Juga: Hindari Laut jika Terlihat Gelombang Membentuk Kotak-kotak, Ini Penjelasannya

Pejabat Tajik melaporkan bahwa 23 warga sipil dan delapan personel militer tewas sejak 14 September.

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: UPI.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x