ZONA PRIANGAN - Pasukan Vladimir Putin memberikan serangan balasan yang mengerikan di wilayah Ukraina dengan melepaskan bom termit.
Tentara Ukraina yang barus saja membebaskan beberapa wilayah di Donetsk menerima laporan warga terkait bom termit yang memicu kebakaran dan melelehkan daging manusia.
Serangan prajurit Kremlin itu terekam oleh drone. Bom termit meledak di udara bagaikan kembang api. Membuat kepanikan warga Donetsk.
Baca Juga: Komandan Tank Rusia Tewas di Ukraina, Keluarganya Justru Bahagia Bisa Mendapatkan Mobil Lada Baru
Setelah digeolokasi, ledakan bom termit pasukan Moskow itu terjadi di Desa Ozerne. Itu merupakan serangan udara pertama, setelah pasukan Rusia terusir di Izyum.
Tetesan hujan panas berwarna putih yang membara terlihat jatuh di atas desa, menghanguskan bumi saat menyentuh tanah, dan di beberapa tempat menimbulkan kebakaran.
Sementara penggunaan senjata kimia tersebut memang tidak dilarang keras, tapi penggunaan yang disengaja terhadap warga sipil telah dilarang di bawah Protokol 3 Konvensi Senjata Tidak Manusiawi.
Dikutip Express, anggota parlemen senior Ukraina Roman Hryshchuk membagikan video di media sosial dengan judul: "Ini mengerikan."
Lokasi serangan telah berhasil di-geolokasi, dan diperiksa silang, ke Desa Ozerne. Tapi belum ada laporan lengkap tentang korban.
Rekaman drone wide-pan menunjukkan skala kehancuran yang ditimbulkan oleh serangan pembakar ini, dengan desa ditelan oleh cahaya berpendar.
Baca Juga: 1 GTA yang Dikenal Sebagai Pasukan Elit Tank Rusia Disiapkan Melawan NATO, tapi Kabur dari Kharkiv
Diyakini Rusia menggunakan rudal 9M22S yang mengandung termit, yang ditembakkan oleh peluncur roket BM-21, untuk melakukan serangan itu.
Beberapa orang mempertanyakan apakah Rusia menggunakan fosfor alih-alih termit, yang juga dapat menghanguskan tetapi berada di bawah peraturan yang lebih ketat karena efeknya yang berliku-liku.
Sementara termit mungkin hanya memiliki dampak terbatas pada target militer, itu adalah senjata dengan efek area yang luas.
Ini adalah bukti terbaru dari pembalasan Rusia atas keberhasilan serangan balasan Ukraina selama sebulan terakhir, di mana petak-petak di wilayah timur telah dengan cepat direbut kembali.
Tentara Ukraina mengatakan telah mengkonsolidasikan posisi di seberang Sungai Oskil, yang merupakan rintangan alami terakhir sebelum perbatasan dengan Donetsk yang masih dikuasai pasukan Vladimir Putin.***