Ukraina Kehilangan Kherson, Moskow Klaim Hasil Referendum Warga Menginginkan Bergabung dengan Rusia

- 28 September 2022, 05:13 WIB
Seorang wanita mendaftar di tempat pemungutan suara di Kherson untuk memberikan suara dalam referendum tentang aksesi wilayah Kherson ke Rusia.*
Seorang wanita mendaftar di tempat pemungutan suara di Kherson untuk memberikan suara dalam referendum tentang aksesi wilayah Kherson ke Rusia.* /Sputnik /Ivan Rodionov

ZONA PRIANGAN - Rusia mengklaim hasil referendum menunjukkan 87 persen warga Kherson menginginkan lepas dari kendali Kiev.

Hasil referendum yang digelar Moskow diumumkan pada Selasa 27 September 2022. Namun, sebagian besar negara Barat menolak hasil itu.

Bahkan, Kazakhstan yang menjadi sekutu dekat Kremlin sudah memutuskan tidak akan mengakui hasil referendum itu.

Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin Menang di Nikolayev, Rudal Moskow Bantai 300 Tentara Legiun Asing Ukraina

Wilayah yang dikendalikan pasukan Vladimir Putin itu menginginkan bergabung dengan Rusia, seperti halnya Krimea yang dicaplok pada tahun 2014.

Kherson merupakan salah satu wilayah Ukraina yang berhasil direbut pasukan Rusia di awal invasi pada 24 Februari 2022.

Tentara Ukraina, saat ini berupaya meraih kembali wilayah Kherson dari kekuasaan Moskow, dengan melakukan serangan balasan, lapor rt.com.

Baca Juga: Rudal Stinger Amerika Serikat Tembak Jatuh Jet Tempur SU-30 Vladimir Putin di Wilayah Kharkiv

Namun, sebelum seragan balasan pejuang Kiev menunjukkan hasil, Vladimir Putin sudah memerintahkan digelarnya jajak pendapat di Kherson dari 23 hingga 27 September.

Pasukan Rusia menguasai wilayah Kherson di awal konflik yang sedang berlangsung antara Moskow dan Kiev yang pecah pada akhir Februari.

Dalam beberapa pekan terakhir, Ukraina melancarkan serangan untuk mencoba dan merebutnya kembali, tetapi upaya militernya sebagian besar gagal.

Baca Juga: Dua Tentara Rusia Merasa Dibuang di Hutan, Kelaparan dan Kerjanya Cuma Menunggu Rumput Tumbuh

Kiev dan pendukung Baratnya telah berulang kali mengutuk referendum, mencela mereka sebagai suara "palsu".

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memperingatkan bahwa penyelesaian referendum akan membuat negosiasi diplomatik lebih lanjut dengan Moskow “mustahil”.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: RT.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x