ZONA PRIANGAN - Warga Zaporizhzhia Ukraina memilih bergabung dengan Rusia setelah Moskow menggelar referendum di sana.
Hasil referendum sangat mengejutkan, ketika Rusia mengumumkan 93 persen warga Zaporizhzhia menginginkan lepas dari kendali Kiev.
Zaporizhzhia dan Kherson merupakan dua wilayah Ukraina yang saat ini dikuasai pasukan Vladimir Putin.
Selain di Zaporizhzhia dan Kherson, referendum yang sama digelar di Luhansk dan Donetsk. Sementara negara Barat mengutuk penyelenggaraan jajak pendapat itu.
Bahkan sejumlah negara Barat sejaka awal memastikan tidak akan mengakui hasil referendum yang dianggap ilegal.
Hasil referendum yang digelar Moskow membuat Ukraina akan kehilangan wilayah Kherson, Zaporizhzhia, Luhansk, dan Donetsk.
Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin Menang di Nikolayev, Rudal Moskow Bantai 300 Tentara Legiun Asing Ukraina
Hal yang sama pernah menimpa Ukraina yang terpaksa melepas wilayah Krimea pada tahun 2014 karena dicaplok Rusia.
Saat ini, sebagian besar wilayah Zaporizhzhia direbut oleh militer Moskow di awal kampanye yang sedang berlangsung yang pecah pada akhir Februari.
Namun, ibu kota wilayah itu, kota Zaporozhye, tetap berada di bawah kendali Ukraina. Melitopol berfungsi sebagai ibu kota de facto dari bagian yang dikuasai Rusia.
Baca Juga: Rudal Stinger Amerika Serikat Tembak Jatuh Jet Tempur SU-30 Vladimir Putin di Wilayah Kharkiv
Kiev dan pendukung Baratnya telah menolak referendum untuk bergabung dengan Rusia, mencela mereka sebagai pemungutan suara "palsu".
Ukraina dan negara Barat telah bersumpah untuk tidak pernah menerimanya terlepas dari hasil referendum itu, lapor rt.com.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan penyelesaian referendum akan “membuat mustahil, dalam hal apapun, untuk melanjutkan negosiasi diplomatik” dengan Rusia.***