Putin dan pemerintahannya terus-menerus menunjuk dugaan perlakuan buruk terhadap minoritas berbahasa Rusia Ukraina sebagai alasan invasi.
Sementara itu, di dalam negeri, sekitar 80 persen populasi mengidentifikasi diri sebagai etnis Rusia, atau Slavia, tetapi negara itu juga merupakan rumah bagi lebih dari 160 etnis lain.
Baca Juga: Bentrok Lagi, Prajurit Chechnya Lawan Pasukan Buryatia Rusia Rebutan Rampasan Perang di Vasylivka
Ketegangan muncul kembali antara kelompok minoritas dan negara, terutama saat perang Ukraina berlanjut.
Menurut peneliti open source, tentara dengan akar di daerah miskin seperti Buryatia dan Dagestan secara tidak proporsional terwakili di antara korban Rusia di Ukraina.
“Sebagian besar tentara dan perwira pasukan darat dan pasukan udara berasal dari kota dan desa miskin Rusia,” kata spesialis militer Pavel Luzin kepada Al Jazeera.
Menurut Pavel Luzin, stratifikasi sosial-ekonomi ini memiliki tradisi jangka panjang di angkatan bersenjata Rusia.
"Para pemuda dari kota-kota dengan pendidikan yang relatif baik bertugas di cabang militer lain … tetapi infanteri terdiri dari tentara berpendidikan buruk dari keluarga dan daerah miskin,” ujarnya.***