ZONA PRIANGAN - Militer Ukraina mendapat kutukan keras di media sosial setelah dituduh membunuh seorang tentara pasukan Vladimir Putin yang sedang sekarat.
Pembunuhan itu dianggap sangat mengerikan karena menggunakan bom. Tentara Kremlin yang tak berdaya tidak bisa melarikan diri ketika bom tepat jatuh di tubuhnya.
Video yang menggambarkan nasib nahas prajurit Moskow langsung saja viral setelah beredar di media sosial.
Baca Juga: Krimea Kembali Diguncang Ledakan, Bandara Belbek di Tepi Laut Hitam Dilanda Kebakaran dan Asap Hitam
Rekaman itu dibagikan oleh @Cargo-200, akun yang didedikasikan untuk memposting informasi dari garis depan Perang Rusia-Ukraina.
Dalam klip tersebut, yang telah ditonton lebih dari 8.800 kali, tentara Kremlin terlihat berbaring telentang di tanah, tampak terluka karena dikelilingi puing-puing dan ban.
Tetapi ketika kamera itu memperkecil dirinya, sebuah bom besar masuk ke dalam bingkai dan jatuh langsung padanya, yang digambarkan oleh akun itu sebagai "tepat pada sasaran."
Baca Juga: Wajib Militer Rusia Mulai Ketakutan Tahu Penembak Jitu Ukraina Gunakan Senapan Snipex Alligator
Dikutip Daily Star, pengguna Twitter mengambil balasan yang menggambarkan kematian prajurit itu karena dia "terhancurkan" atau "diuapkan."
"Lepaskan kaus kakinya," tulis yang lain.
Namun, yang lain marah dan mengutuk tindakan pasukan Ukraina karena mereka mengklaim bahwa pria itu tampaknya terluka, dia seharusnya tidak dibunuh.
Seorang pengguna menulis: "Saya harus mengatakan pada balasan saya, tampaknya dia terluka dan terlihat ada darah di sekelilingnya dari klip yang bisa kita lihat."
"Masih dianggap sebagai non-kombatan, tidak ada senjata, tidak ada ancaman. Perang memiliki aturan."
Yang lain menambahkan: "Jika Rusia akan ditahan karena kejahatan perang, begitu juga dengan Ukraina."
"Jika tidak, kami tidak memiliki apa-apa selain barbarisme. Ukraina akan kehilangan banyak dukungan jika tidak menyelidiki dan mengajukan tuntutan terhadapnya sendiri. Klip ini adalah bukti."
Yang ketiga berkata: "Dia sepertinya sudah sekarat?"***