Putin mengatakan ini adalah salah satu alasan mengapa dia memerintahkan serangan Moskow, awal tahun ini.
Pakar militer telah memperingatkan bahwa upaya untuk merebut kembali Krimea atau wilayah republik Donbass, yang baru-baru ini bergabung dengan Rusia setelah mengadakan referendum publik, dapat merugikan Kiev.
Jika Ukraina terus melakukan serangan bisa mendorong Moskow untuk meningkatkan, bahkan mungkin dengan penggunaan senjata nuklir taktis.
“Ada kemungkinan nyata bahwa segalanya akan berakhir dengan pertumpahan darah. Itu adalah operasi yang tidak dibutuhkan Ukraina,” kata pensiunan kapten angkatan laut Andrey Ryzhenko kepada The Economist.
Jenderal Tertinggi AS Mark Milley mengatakan awal bulan ini bahwa kemungkinan kemenangan militer Ukraina termasuk merebut Krimea "tidak tinggi" dan tidak mungkin terjadi "dalam waktu dekat".
Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin Makin Terdesak, Mereka Cuma Bisa Bertahan di Lyman, Avdiivka dan Novopavlivka
Namun demikian, Kiev bersikeras bertekad untuk merebut semenanjung itu, dengan Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan dia tidak memiliki keinginan untuk mencari penyelesaian damai atas konflik yang sedang berlangsung dengan Moskow tanpa "mencabut pendudukan" wilayah itu.
Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Vladimir Gavrilov juga menyarankan awal bulan ini bahwa pasukan Ukraina dapat masuk ke Krimea pada akhir Desember.
Krimea memilih untuk bergabung dengan Rusia pada tahun 2014 setelah kerusuhan kekerasan di Kiev yang menggulingkan Presiden Viktor Yanukovich yang terpilih secara demokratis, tulis rt.com.