Dari perspektif militer, hawa dingin yang basah ini pun menimbulkan masalah taktis dan operasional," ucapnya yang dikutip Express.
Salah satu kerumitan itu adalah memastikan pasukan yang dimaksud tetap fit untuk bertempur. Artinya, pasukan harus diberi makan yang baik dan perlengkapan yang hangat.
Tanpa pasokan makanan yang benar dan penghangat, prajurit bisa lebih dulu tewas sebelum memasuki medan perang.
Selain pasukan, cuaca yang lebih dingin juga akan berdampak pada perlengkapan yang digunakan tentara tersebut.
Miron berkomentar: “Akibat cuaca yang membeku mungkin akan merusak senjata perang. Air dapat menembus dan membekukan peralatan. Baterai akan kehilangan sejumlah besar kapasitasnya."
Baca Juga: Ukraina Minta Bantuan NATO, Hadapi Serangan Jutaan Prajurit Vladimir Putin dari Arah Belarus
“Amunisi mungkin basah dan membeku, dan seterusnya. Kedua belah pihak juga akan meningkatkan jejak logistik mereka karena mereka membutuhkan lebih banyak peralatan (pemanas, makanan, dll.) dan bahan bakar dalam kondisi cuaca dingin,” pungkasnya.***