Instruksi, bertanggal 6 Agustus 2020, dari komisi penyelidikan bank sentral untuk melawan pencucian uang dan terorisme, mengatakan keputusan ini diedarkan ke seluruh bank dan institusi keuangan di Libanon.
Dikatakan, pembekuan dan pembukaan rahasia perbankan akan diberlakukan ke akun yang secara langsung atau tidak langsung bertautan kepada Koraytem, direktur jenderal bea cukai Libanon Badri Daher dan lima lainnya, termasuk para pejabat bea cukai pelabuhan saat ini dan sebelumnya.
Baca Juga: SpaceX Berhasil Meluncurkan dan Mendaratkan Pesawat Antariksa Starship
Jaksa negara Ghassan Oueidat memrintahkan pelarangan bepergian kepada tujuh individu yang sama, seperti dilaporkan sumber pengadilan dan media lokal.
Koraytem dan Daher telah berkata kepada penyiaran Libanon pada hari Rabu, 5 Agustus 2020 bahwa beberapa surat telah dikirim bertahun-tahun kepada kehakiman negara ini, dengan permohonan memindahkan penyimpanan bahan peledak ini, yang meledak Selasa lalu.
Namun banyak warga negara Libanon yang tidak percaya pada tindakan pemerintahnya dalam penyelidikan ini.
Baca Juga: Mengisap Ganja Meningkatkan Risiko Serangan Jantung
"Mereka akan mencari kambing hitam untuk lepas dari tanggung jawab,” kata Rabee Azar, seorang pekerja konstruksi berusia 33 tahun, berbicara diantara puing-puing bangunan yang sudah rata.
"Para pemimpin kami bajingan dan pendusta. Saya tidak percaya penyelidikan yang mereka lakukan,” kata Jean Abi Hanna (80), seorang pensiunan pekerja pelabuhan yang rumahnya rusak serta anak dan cucunya terluka dalam ledakan ini.***