Dalam studi ini, tengkorak Tanystropheus direkonstruksi secara rinci menggunakan synchrotron radiation micro-computed tomography (SRμCT), bentuk paling kuat dari pemindaian CT.
“Dari pemindaian CT yang kuat ini memungkinkan kita melihat secara detail apa yang tidak mungkin diobservasi dalam fosil,” kata pemimpin studi Stephan Spiekman dari Universitas Zurich.
Baca Juga: Astronot NASA Berhasil Mendarat di Laut Setelah 2 Bulan di Stasiun Antariksa Internasional
“Dari tengkorak ini kita bisa merekonstruksi secara lengkap 3D tengkoraknya, dengan mengungkapkan detail morfologi yang menentukan,” tambahnya.
Dengan secara digital hasil pindaian disusun ulang, dan akhirnya para peneliti menemukan bukti bahwa binatang ini tinggal di air. ***