Peningkatan Kerjasama Militer Rusia-Belarusia: Fakta dan Implikasinya

- 29 Mei 2023, 23:26 WIB
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko menghadiri pertemuan Dewan Ekonomi Tertinggi Eurasia di Moskow, Rusia, 25 Mei 2023.
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko menghadiri pertemuan Dewan Ekonomi Tertinggi Eurasia di Moskow, Rusia, 25 Mei 2023. /Sputnik/Ilya Pitalev/Kremlin via REUTERS

Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev, negara dengan populasi 20 juta jiwa yang memiliki ikatan sejarah yang erat dengan Moskow tetapi menolak mengakui aneksasi Rusia terhadap sebagian wilayah Ukraina, menolak undangan Lukashenko untuk bergabung dalam serikat tersebut.

"Saya menghargai leluconnya," kantor Tokayev mengutipnya dalam Telegram, sambil menambahkan bahwa Kazakhstan sudah menjadi anggota blok dagang yang lebih luas yang dipimpin oleh Rusia, yaitu Uni Ekonomi Eurasia, sehingga tidak perlu adanya integrasi lebih lanjut.

Baca Juga: Eskalasi Konflik: Serangan Udara Rusia Rusak Militer dan Infrastruktur di Ukraina

"Tentang senjata nuklir, kami tidak membutuhkannya karena kami telah bergabung dalam Traktat Non-Proliferasi Nuklir dan Traktat Larangan Uji Nuklir yang Komprehensif," katanya dalam sebuah pernyataan yang bisa ditafsirkan sebagai sindiran untuk Moskow dan Minsk.

"Kami tetap berkomitmen pada kewajiban kami dalam dokumen internasional tersebut".

Rusia menggunakan wilayah Belarusia sebagai landasan peluncuran invasi mereka terhadap tetangga bersama, Ukraina, pada Februari tahun lalu, dan sejak itu kerjasama militer antara keduanya semakin intensif, termasuk dengan latihan bersama di wilayah Belarusia.

Pada hari Minggu, Kementerian Pertahanan Belarusia mengumumkan bahwa satu unit sistem rudal permukaan-ke-udara S-400 lainnya tiba dari Moskow, dan sistem tersebut akan segera siap untuk tugas tempur.***

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x